Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2013

Sahabat Sejati;Kekasih Hati

Sudah lebih dari dua jam Alyssa berada di sini, taman angsa yang tak jauh dari rumahnya.  Ia duduk pada sebuah hamparan rumput yang menghadap ke danau. Semilir angin senja sesekali membuat rambut hitamnya berantakan. Terlihat angsa angsa yang sedang berenang kesana kemari, mengepakkan sayapnya seolah ia tak pernah bosan oleh lingkungan. Pandangan Alyssa menyapu sekeliling, tak jauh dari tempat ia duduk, ia melihat sepasang anak muda yang sedang bercengkrama. Tangan mereka terpaut, mungkin mereka adalah sepasang kekasih atau mungkin mereka hanya sahabat?, pikir Alyssa lalu melengkungkan senyumannya. Ia mengembalikan pandangan pada angsa di danau, senyum getir yang ia hadirkan, ia teringat akan kenangannya empat tahun lalu di sini. Kenangan yang orang lain mungkin pikir sebagai kenangan pada sahabatnya, namun Alyssa menyebutnya sebagai kekasih hati.                 Ia ingat bagaimana rasanya jatuh cinta kepada seseorang asing, yang tak pernah ia minta untuk datang kedalam hidupnya. Ia

Mawar

Aku menyimpannya pada sebuah mawar, Menyimpan sebuah perasaan yang seperti letupan dikala mataku bertatap dengan matanya Ya, mawar yang kelopaknya dapat jenuh. Mawar akan tetap menjadi mawar, jenuh dapat menghampirinya lalu layu kemudian. Ya, aku tahu, tak akan abadi, gugur menjadi hitam dan kisut. Tak perlu kamu menjelaskannya aku sudah mengerti, aku terlalu paham tentang semua teori mengenai mawar-yang sering disebut sebagai tanda cinta.. Apa yang kamu suka dari mawar? Wangi dirinya? atau duri yang kerap menjaganya? Atau mungkin kisah cerita bahkan kenangan yang tersimpan olehnya? Kita hanya bisa mengenang, tanpa dapat menghampiri dan mengulangi. Tentang hal yang tak lagi sama, Tentang rindu yang tak lagi menjadi temaram Tentang cinta yang menumpuk dan tak terurai Cinta adalah sesuatu hal yang terkenang, namun apakah cinta hanya untuk dikenang? Apakah ada definisi lain tentang cinta? Selain rindu yang tak tersampaikan atau perasaan yang harus dibunuh karna ia bersa

Lembaran Foto

#CeritaDariKamar Hari ke-22 Selain bunga edelweiss yang saya ceritakan kemarin, beberapa foto ini pun telah lama menghiasi meja belajar saya. Yap! Dapat dilihat ini adalah beberapa foto saya bersama sahabat, didominasi oleh foto saya bersama Abil. Ia sahabat saya sejak SMP. Terlalu rumit untuk menjelaskan bagaimana saya bisa dekat dan bersahabat dengannya hingga sekarang. Well , menurut saya dengan memajang beberapa foto di dekat meja belajar saya dapat merasakan hangat kebersamaan dan cerita yang terekam di sana. Foto memang hanya sebuah cerita dalam bentuk dua dimensi, namun menurut saya tanpa disadari foto dapat menceritakan semua kisah tanpa suara. Di frame belakang, terdapat foto saya dengan team saman waktu SMA dulu, bersama sahabat SMP saya dan beberapa teman terdekat saya. Pada akhirnya semuanya akan terpisah, dan kami menjalani kehidupan masing-masing. Seperti saat ini, dimana masa kuliah telah datang menemui kami untuk menjemput masa depan yang cerah. Dan foto in

Sebuah Kisah Tentang Kita

Dulu kita hanya dua orang asing yang tak saling mengenal. Tak pernah terpikirkan sedetik pun untuk berkenalan denganmu. Kamu siapa? Aku pun siapa?kita hanyalah orang asing. Ya! Hanya orang asing. Tapi, Allah mempunyai kehendak lain. Ia memperkenalkan dan mempertemukan kita. Untuk sebuah alasan yang kita tak tahu itu apa. Tercipta sebuah ikatan yang orang sering menyebutnya cinta. Namun, kita terlalu sempurna untuk menyebut itu sebagai sayang. Sebuah perasaan tulus dan menenangkan. Kita tak tau apa yang Allah inginkan. kita tak tahu apa yang sudah Ia tulis untuk cerita kita. Kita hanya berjalan, menikmati waktu yang ada. Menikmati setiap perkataan dan percakapan yang terlontar pada sebuah layar ponsel masing-masing. Aku sudah tak pernah merasakannya setelah dua tahun silam. Tapi hari itu, semuanya terasa seperti pertama kali, jatuh cinta. Tangan yang bergetar, Jantung yang berdegup tak beraturan, perut yang tergelitik serta keringat yang meluncur dari pelipis sudah menjadi jawabannya

Edelweiss

#CeritaDariKamar Hari ke-21 Sejak melihat bunga edelweiss milik sahabat saya waktu itu, saya langsung menyukai bunga tanpa warna tersebut. Waktu itu, sahabat saya mendapatkannya dari sang pacar. Lalu saya mendengar kabar bahwa bunga itu merupakan bunga abadi dan romantic karena kisah cinta yang tersembunyi di dalamnya. Konon kabarnya, jika seseorang memberikan bunga edelweiss kepada seseorang yang ia cintai, cintanya akan abadi. Terlepas dari legenda itu, saya menyukai buka ini. Saya membelinya pertama kali di sebuah toko buku ternama, pada saat itu saya membelinya untuk sebuah hiasan ulang tahun. Menurut saya bunga edelweiss sangat sederhana, namun dengan kesederhanaannya itu ia memiliki philosophi yang teramat romantis. Sekumpulan bunga kecil yang tak memiliki daun itu mempunyai bau yang sangat khas, saya tidak bisa mendeskripsikan bagaimana baunya secara detail. Tapi, baunya berbeda dari bunga-bunga lain yang memiliki bau menenangkan. Seperti mawar. Pada saat le

Saksi Kita [Tema 1, August 21] #FF2in1

Sudah sejam aku menunggu di sebuah toko buku. Tanpa tersadar perutku semakin tergelitik. Tanganku bergetar mengeluarkan keringat. Dan tentu saja, jantungku berdegup kencang seperti ingin keluar dari rongga tubuh. Mengapa aku seperti ini? padahal aku hanya ingin bertemu dengannya-sahabatku-mungkin. Tunggu, sudah berapa lama aku tak seperti ini? dua tahun? mungkin lebih. Aku terus memperhatikan alur detik jam pada pergelangan tangan. Membolak-balik halaman novel-yang baru saja ku beli dengan resah. Tiba-tiba sepasang kaki yang memakai sepatu berwarna biru itu berhenti tepat di hadapanku. Aku mengadahkan kepala, dan mendapati senyuman yang menenangkan itu. Akhirnya dia datang. Kata maaf terlontar dari bibir tebalnya. Aku hanya tersenyum kemudian mengangguk. Aku tidak bisa marah padanya, padahal sebelum ia datang aku terus menggerutu sebal. Hari ini adalah hari yang aku tunggu, kami berkencan. Mungkin. Di sebuah bangku berwarna silver kami berhenti. Saling menatap dalam diam tanpa ad

Yang Terlewatkan [Tema 2, August 21] #FF2in1

Dermaga ini selalu menghadirkan sebuah cerita indah namun klasik. Air yang bergemericik dan  menimbulkan siluet indah seseorang yang berdiri dipinggirnya pun menjadi sebuah favorit. Andrea selalu menghabiskan sorenya di dermaga ini. Duduk di pinggir dermaga dan menyilangkan kakinya, sambil menikmati siluet indah dirinya pada air sungai kota Bandung. Langit sedang cerah, semburat jingga mulai menampakkan dirinya. Namun, hatinya tak seindah langit hari ini. Ia merindukan sahabat-teman lamanya. Ia tidak tau apa yang membuat dirinya begitu bodoh membuat keputusan untuk menyakiti hati sahabatnya itu. Sahabat yang mencintainya diam-diam. Dhea begitu kerap ia disapa, lebih memilih Kinal seorang pemuda berantakan dengan hobi mengendarai sepeda motor dibandingkan sahabatnya-Adi yang jauh lebih baik dari Kinal. Dhea tidak mengerti apa yang ia pikirkan saat itu. Tidak mengerti mengapa hatinya memilih Kinal. Hati memang tidak pernah salah untuk memilih. Namun terkadang hati terlalu egois untu

Teori Yang Tak Lagi Menjadi Teori; Cinta Yang Tak Sia-sia

1 Agustus 2013, 22:58 "Saat hati tak tau apa yang diinginkannya, otak bekerja menyuruh tangan dan mulut ini bekerja sesuai hati, sesuai perasaan dan kenyataan yang ada." Gue pernah bilang ke salah satu teman terdekat gue "Cinta itu ngga ada yang sia-sia, meskipun lo cuma bisa mendem." Dan sekarang gue bisa buktiin itu ke dia :) Kemarin gue sempat mematahkan kata-kata itu, lalu temen gue (sebut saja ia mawar) membangkitkan semangat gue, mengatakan bahwa gue ngga boleh terlalu kalut sama perasaan gue sendiri. Gue ngga boleh lemah, karena dia sempat yakin dengan kata-kata yang gue bilang ke dia dan kenapa sekarang gue yang harus kalah sama perasaan. Alhasil, gue mencoba buat bangkit. Sampai akhirnya, tepat 1 Agustus 2013, pukul 22:58 gue udah siap. Bermodalkan keberanian (nekat) gue mencoba buat mengatakan yang sejujur-jujurnya. Ditemani oleh suara hujan  yang cukup gemuruh di luar, air mata gue pecah tak terbendungkan. Dan ketika semuanya terucap, ia pun

Ada Cinta dan Air Mata di Akhir Juli

Juli telah memberikan cerita dengan indahnya. Membuktikan bahwa ia dapat menjadi yang lebih baik dari Juni. Ah iya, ini bukan tentang rindu yang tak terucap. Bukan tentang rindu yang selalu menggerogoti hati setiap hujan turun. Bukan tentang perasaan cinta yang sia-sia; semoga. Namun, ini tentang dimana arti dari ketulusan dan usaha yang tidak akan pernah sia-sia. 31 Juli 2013, 22:40 Saat itu atmosfer seperti mencekik leher secara perlahan. Bisa kalian bayangkan betapa sesaknya aku pada saat itu. Aku tidak tau apa yang sedang aku rasakan. Jantung berdebar, pikiran melayang jauh; memikirkan sesuatu hal yang tak seharusnya dipikirkan oleh ku. Telapak tanganku berkeringat dingin, bola mataku berjalan menyelusuri rangkaian kata pada layar ponsel. Oh Tuhan, aku tak mengharapkannya. Kata ajaib yang aku harapkan terucap. "Terima Kasih", kata yang dapat memberikan sejuta arti padaku. Usahaku tidak sia-sia, aku dapat membuatnya tersenyum. Misi berhasil :), gumamku dalam hati sera