Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2014

Kawanku Yang Tak Pernah Mengerti

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-26 Teruntuk: Kawanku yang tak pernah mengerti Kamu tidak akan pernah mengerti mengapa ia selalu ingin bersamamu. Dan kini aku akan menjelaskannya. Tuhan telah mentakdirkan kalian untuk bertemu. Untuk saling mengisi satu sama lain. Terlebih diposisinya yang sudah lama merasa hampa. Dan terlalu lama memendam semua permasalahannya. Mungkin kamu tau untuk alasan ini. Sosokmu hadir dalam bentuk wujud dari doanya selama ini. Ia selalu meminta agar dihadirkan sosok lelaki yang membuat ia merasa nyaman dalam segala hal, dan kamu datang melengkapi pintanya. Mungkin kamu tidak akan pernah mengerti. Ia selalu ingin kamu hadir setiap hari. Ia selalu ingin kamu ada. Aku tau ini memberatkan dirimu, bahkan aku juga tau bahwa kamu pernah memarahi bahkan menjauhi dirinya hanya karena kamu tak ingin ia bersedih jika kamu tak lagi ada untuknya. Tapi, kamu terlambat kawan. Ia sudah terikat olehmu, dengan kamu melakukan hal itu ia hancur. Ia hancur kawan! Hanya saja ia tak

Jam yang Terus Berdetik

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-25 Teruntuk: jam yang terus berdetik Kemarin aku benci kamu !! Secepat itu kamu meninggalkan aku yang sendiri menunggunya. Kenapa kamu tidak sabar sebentar?? Biarkanlah detikmu tak berjalan, agar aku tak gelisah setiap melihatmu. Agar aku tak ketakutan diburumu. Agar aku tetap tenang menantinya yang tak kunjung datang. Baru sebentar aku tak melihatmu tiba-tiba saja kamu telah pergi meninggalkanku sejauh 10 kilometer. Sedangkan dia belum juga datang. Ah! Aku tidak tau siapa yang harus ku benci. Kamu yang terus meninggalkan atau dia yang tak kunjung datang. Dia belum juga datang saat aku menuliskan surat ini untukmu, padahal kamu sudah meninggalkanku jauh kedepan. Saat dia datang kamu pun terus mengikis hari dengan kejamnya. Hai mengapa kamu tak punya hati?? tak bisakah kamu menghentikan detikmu itu? membiarkan hari berjalan dengan lambat sehingga aku bisa bersamanya lebih lama? Kau tahu?? aku masih sangat merindukannya. Bolehkah kamu menghentikan detikmu

Review Novel Run To You [Klub Buku Aurora]

INDAH HANACO GagasMedia, 2013 350 Halaman Rp. 54.000,- (Gramedia)** ** Gratis dari Arisan Buku Gagasmedia & Bukune Blurb Kau datang bagai penyihir cinta, yang menjadi penawar luka hatiku. Setelah mencecap sakit ini, kupikir aku tak akan pernah lagi jatuh cinta. Tapi, kau adalah magnet paling magis, yang membuatku terpaku pada pesonamu. Pengkhianatan yang melukai hati, tiba-tiba seperti tak lagi terasa. Itu berawal sejak kau hadir dalam duniaku. Memberikan kehangatan, menawarkan kebahagiaan. Dan membuatku yakin, bahwa kau datang untuk melengkapi hatiku. Aku mencintaimu… mungkinkah kau cinta sejatiku? *** Run To You bercerita mengenai Jena seorang wanita cantik yang telah menjalin hubungan selama 5 tahun bersama kekasihnya, Ernest. Namun dalam waktu hubungan yang cukup lama Jena telah mengalami banyak pengkhianatan dari Ernest. Sang sahabat Vivit pun telah memperingati Jena untuk mengakhiri hubungannya. Tapi Jena tetap egois dan merasa bahwa Ernest tidak

Seratus

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-22 Teruntuk: kamu yang setia mendengar Seratus adalah angka yang sempurna. Seratus adalah genap. Dan seratus sudah ku menulis. Seratus sudah aku bercerita mengenai banyak hal. Lalu sudah berapa kali kamu menemaniku dalam hal ini? Di tulisanku yang ke seratus ini, izinkan aku menuliskannya untukmu. Wahai kamu yang terkadang menemaniku. Pagi ini kamu datang lagi, tanpa aku minta. Kenapa kamu datang? Apa kamu sedang bersedih? Lihatlah aku sedang menulis surat untukmu. Aku tidak pernah tau tentang perasaanmu yang sesungguhnya. Aku mencoba untuk mengerti namun aku tetap saja tidak bisa. Sudah seminggu kamu tak datang. Dan hari ini kamu datang secara tiba-tiba mengagetkanku. Tepat saat aku merasakan perasaan kacau itu kembali. Maaf jika sering kali aku selalu mengeluh saat kamu datang. Aku sering sedih bahkan menangis saat kamu temani. Dan aku sering kali merasa bahwa perasaanku selalu salah saat kamu melihatku. Aku tidak tau mengapa kehadiranmu sering kali m

Marah (lagi)?

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-20 Teruntuk: Tuan yang Moody Semudah itu emosimu naik lagi? Semudah itu?? Beberapa menit yang lalu kamu baru tertawa terbahak-bahak. Namun dimenit kemudian tiba-tiba kamu meledak seperti bom waktu. Dan aku yang harus diam. Kenapa lagi sih?? Kamu nggak lelah terus-terusan gini? Beberapa hari yang lalu kita baru saja berbaikan tapi sekarang?? Benar kata mama. Kita seperti dua anak kecil yang sering bertengkar. Padahal hanya karena sebuah kata yang menurutku tidak terlalu kasar. Semuanya berawal dari pertanyaan retorismu. Ah! Andai aku bisa memutar waktu aku nggak bakal menuliskan kata itu untukmu. Tapi yasudahlah mungkin memang harus begini adanya. Hallooooo kamu !! Tolong jangan seperti ini lagi. Ini akan menyiksaku lagi. Ini akan mengusik ketenanganku lagi. Tolong ukirkan senyuman itu lagi. Aku mohon.......

Surat Untuk Panitia

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-19 Teruntuk: Kalian yang berharga Mungkin sudah saatnya aku menulis surat ini untuk kalian. Maaf kalau ini hanya sebagian kecil dari apa yang sudah kalian lakukan buat aku dan kinerja kita. Makasih buat semuanya. Buat tenaga, waktu, dan komitmen kalian dari awal sampai akhir. Terima kasih sudah menemaniku sampai akhir. Maaf kalau kalian ikut tersakiti karena perkataan mereka kemarin. Maaf karena aku kalian terlibat dalam semuanya. Terima kasih untuk senyum, tawa, dan air mata yang telah kalian berikan. Terima kasih karena kalian selalu mendukung dan membentengiku dalam hal apapun. Terima kasih, karena kalian aku belajar menjadi dewasa dan bertanggung jawab. Karena ini aku dapat merasakan bagaimana rasanya jadi "pembunuh" dan para "koruptor". Hahaha lucu ya. Semua orang dapat mengatakan aku sebagai peran itu tanpa ingin mengenalku lebih dahulu. Ckckck aneh :) Yang terpenting adalah sekarang kita bebas. Kita sudah tidak terpenjara dala

Senyuman yang Telah Kembali

#30HariMenulisSuratCinta Teruntuk: Lelaki yang aku rindukan sejak 46 hari yang lalu Hai... Ah aku tak tahu apa yang harus aku katakan. Semuanya terasa aneh namun yang jelas hari ini aku bahagia. Apa kamu tahu alasannya?? Coba kamu tebak. Bukan! Kamu salah. Aku bahagia bukan karena aku bisa mengerjakan soal UAS hari ini dengan baik melainkan karena aku melihat senyuman itu kembali. Menurutmu, apa tadi itu takdir? Atau memang kita mempunya ikatan batin? Hahaha tak usah dengarkan gurauanku itu. Tapi aku merasa canggung saat kita bertatapan tadi, entah karena apa. Mungkin karena kita telah lama tak saling menatap. Atau karena 46 hari yang lalu ada pertengkaran yang menghampiri kita. Ah ya! Aku tidak tau bagaimana tadi mataku dapat tertarik untuk melihat anak tangga. Dan tidak disangka aku melihatmu. Melihatmu yang sedang menaiki anak tangga dan tiba-tiba melihat ke arahku. Apa yang kamu pikirkan saat itu? mengapa kamu menengok ke arahku? atau mungkin kamu sadar ada yang sedang menatapmu da

Tiga Belas. Terakhir

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-13 Setelah penantian selama 28 hari akhirnya kita memecahkan tembok itu. Dan aku yang mencoba untuk memberanikan diri menembus tembok besar itu. Hei ternyata kita hanya munafik untuk tidak mengakuinya. Ternyata kita saling merasa kehlilangan dan merindu. Ternyata kita terlalu egois dan naif tentang perasaan kita sendiri. Hei bagaimana jika aku tidak berani untuk menerobos tembok itu sendirian? Aku tidak ingin menerkanya. Terima kasih karena ternyata aku tidak memikirkan sendirian. Terima kauh karena nyatanya aku pun tak merindu sendiri.  Terima kasih karena pada akhirnya kita saling merasa kehilangan. Terima kasih karena engkau telah kembali..... Teruntuk kamu yang tidak akan membaca surat ini. Aku berharap kita tak pernah melakukan hal bodoh seperti kemarin lagi. Aku harap ini adalah tembok terakhir yang kita buat dan kita runtuhkan. Aku harap tidak adalagi emosi sesaat yang dapat memisahkan kita lagi. Semoga tidak ada ketakutan berujung egois yang men

Perempuan Senja

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-12 Teruntuk: @MeylindaRisda Hai, sudahkah kamu melihat senja hari ini? Gimana dengannya? Apakah masih sama? Ataukah berbeda? Menurutku senja hari ini sangatlah berbeda. Semburat jingganya tak lagi menampakkan hangat dirinya. Aku tak tau apa yang terjadi dengannya. Hmm apakah kamu mengetahuinya?? Sebentar. Apa yang terjadi dengan dirimu? Mengapa kamu seperti langit yang tertutup awan hitam? Bukankah kamu tak menyukai hal itu? Mengapa kamu tak indah lagi seperti senja dengan jingganya? Ada apa? Coba aku tebak. Apakah ini karena dia? Hay wanita pengagum senja. Aku tau ini sangatlah sulit. Aku tau bagaimana rasanya mencintai seseorang yang sangat sulit untuk diraih. Aku tau gimana rasanya ketika kita menginginkan seseorang untuk bisa bersama kita namun itu tak mungkin disisinya. Aku tau teman. Hay kamu wanita pengagum senja. Janganlah lagi kamu bermuram durja seperti ini. Janganlah lagi kamu berpikir bahwa ini terlalu menyakitkan. Cobalah untuk berdiri dan

Lelaki Berbaju Hitam

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-11 Teruntuk: lelaki berbaju hitam yang tak pernah ku lupa Hai... Apa kabar?? Mungkin kamu tak pernah mengenaliku. Bahkan kamu tak pernah melihatku. Tapi mataku terlalu hebat untuk dapat merekam setiap gerakmu sepersekian detik yang berlalu saat itu. Bolehkah ku tahu siapa namamu? Hey kenapa kamu mengerutkan kening seperti itu? Oh iya mungkin kamu ingin aku menceritakan kronologi dari pertemuan kita. Jadi begini ceritanya.... Waktu itu aku sedang melihat arena permainan yang sangat memacu adrenalin. Tak urungku untuk mencoba permainan itu. Aku hanya terus menatap pada sebuah permainan yang terus berputar. Tak sedikitpun ia peduli pada teriakan puluhan jiwa yang sedang menikmati perputarannya atau mungkin hampir melepas jantugnya. Ketika alat itu berhenti, puluhan kaki segera menuruni tangga yang ada tepat di bawahnya. Dan mataku menangkapmu. Entah karena kamu mempunyai magnet atau apa yang dapat menarik mataku untu

Titipan Cinta

Teruntuk @tamirahira #30HariMenulisSuratCinta Hari ke-10 Ada satu hal yang ingin ku katakan pada dirimu. Tentang suatu waktu dimana kamu akan memulainya dengan sebuah drama. Ya! Drama yang sangat memuakkan. Pernahkah kamu berpikir untuk menghindar dari drama hidup? Aku ingin menghindarinya namun tak penah bisa menghindar darinya. Kamu selalu mengatakan bahwa jangan terlalu banyak membaca cerita fiksi. Karena itu akan membuatmu semakin berdrama. Tapi apa pernah kamu merasakan dalam hidupmu bahwa engkau sedang memainkan drama? Untuk kamu sang pelindung hatiku. Terima kasih karena engkau selalu ada. Karena engkau selalu tau bagaimana cara menghiburku. Mungkin surat ini bukan surat cinta yang kamu inginkan. Namun surat ini adalah bagian rasa terima kasihku. Di surat ini ku titipkan rasa cinta seorang sahabat kepadamu. Hey, jangan bersedih karena ini bukan rasa cinta yang engkau inginkan tapi percayalah suatu saat nanti ia akan sadar. Bahwa di dekatnya ada seseorang

Lelah Merindumu

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-9 Teruntuk: Tuan yang Tak Pernah Menyadari Surat Dariku Hallo tuan. Apa kabar? Lama tak bersua. Setelah aku sadari malam itu adalah pertemuan terakhir kita. Walaupun aku tak menginginkannya sebagai yang terakhir. Aku seperti mempunyai firasat saat itu. Hujan tampak paham dan ia turun dengan derasnya sehingga menahan kita untuk terus bersama. Apa kamu sadar? malam itu adalah waktu terlama kita bersendau gurau dan membicarakan hal yang tak penting. Dan malam itu adalah malam yang sangat berharga. Malam itu selama 2 jam terakhir pertemuan kita, yang aku lakukan hanyalah menatap matamu. Ah aku sangat suka menatap bola mata berwarna cokelat itu. Seakan ada misteri yang terpecahkan jika aku terus menatapnya. Atau berdiam diri dan terusik oleh asap beracun yang kamu keluarkan. Dan sangat suka disaat kupu-kupu diperutku berterbangan kesana-kemari. Tentu saja itu dikarenakan kontak mata serta tangan kita yang mungkin menurutmu tidak berarti apa-apa. Sebentar, Ak

Maukah Kau Menjawabnya?

#30HariMenulisSuratCinta Masihkah engkau izinkan aku berkata rindu? Masihkah engkau izinkah aku selalu menyebutmu dalam doa? Masihkah engkau izinkan aku menitikkan airmata untukmu? Bolehkah?? Tak ada kata bosan dalam hidupku untuk merindumu. Meskipun aku tau tak ada arti dari merindu tanpa adanya bertemu. Inginku berteriak didepanmu bahwa aku lelah merindumu. Namun, apalah yang bisa aku lakukan selain menatap wajahmu dalam layar virtual yang tak bergerak. Keingintahuanku akan dirimu. Adakah sedetik saja kamu mengingatku dalam pikiranmu?? Adakah kalanya engkau duduk dan berpikir untuk menegurku? Masihkah ada rindu untukku? Meskipun itu tak lebih besar dari sebuah bola tenis. Dapatkah engkau menjawab semua keingintahuanku itu? Kan kutunggu jawabanmu dari hari ini.....

Teruntuk Kamu yang Dicintainya

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-6 Maaf jika kedatangan surat ini lancang. Karena kita tak saling mengenal. Tapi kamu sangat beruntung. Hai, Namamu siapa? Pasti namamu lebih indah dari namaku. Salam kenal ya. Aku hanyalah perempuan yang diam-diam mengagumimu. Mengagumi pesonamu yang dapat membuatnya jatuh cinta. Kalau boleh tau sudah berapa lama kamu mengenalnya? Iya dia. Yang mencintai kamu. Apa mungkin kamu mengenalnya jauh sebelum aku mengenalnya. Atau mungkin sebaliknya? Tapi lagi-lagi kamu beruntung. Beruntungnya kamu dapat dicintai sepenuh hati olehnya. Aku saja yang mati-matian berusaha hanya mendapat separuh hatinya. Itupun hanya sementara. Hahaha kasiannya diriku. Yang sekarang hanya bisa menatapnya dari kejauhan. Atau malah yang lebih miria aku hanya dapat menatap wajah dan namanya melalui layar virtual. Oh iya, bagaimana sifatnya saat bersamamu? Apa dia selalu tertawa dan memperlihatkan giginya? Lalu apakah ia selalu bersemangat menceritakan tentang semua  hal? Apa dia membe

Semesta yang Ajaib

Teruntuk: Teh @falla_adinda #30HariMenulisSuratCinta Hari ke-4 Mungkin kakak bingung kenapa aku nulis surat ini buat kakak. Aku juga sebenarnya bingung kenapa ingin menulis surat ke4 ini buat kakak hehehe tapi dari kakak aku belajar suatu hal. Semesta itu ajaib ya teh. Aku ingat tentang cerita teteh bersama A' Juno yang teteh tulis di blog. Tentang semesta yang telah merencanakan skenario cantik untuk kalian berdua. Tentang anak kecil yang dipertemukan kembali setelah 9 tahun tak bertemu. Dan dijadikan abadi dalam ikatan pernikahan. Skenario yang sangat cantik. Semuanya bahkan sudah tertulis di Lauhul Mahfudz saat teteh lahir. Aku jadi semakin penasaran dan terus menebak-nebak nama siapa yang tertulis untukku disana. Tapi itu masih terlalu muda untuk aku pikirkan hihi. Aku juga menyetujui bahwa semesta itu sangat ajaib. Karena semesta dapat mempertemukan aku dengan orang-orang yang mengajariku tentang arti hidup ini. Menghadirkan orang-orang yang datang dan pergi ke dalam hidupku i

Teruntuk Mata dan Hatiku

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-3 Teruntuk: Mata dan Hati Ini lebih dari surat cinta pada umumnya. Lebih dari sekadar ucapan terima kasih. Dan melebihi permintaan maaf yang tak bisa kuhentikan. Kepada mata dan hati. Terima kasih karena engkau masih setia menemaniku. Menemani setiap langkahku yang entah sampai kapan berpijak pada bumi ini. Terima kasih karena engkau telah memberikan aku kesempatan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang indah di muka bumi ini. Tuhan sungguh kuasa. Ia menciptakan engkau berdua untuk melengkapiku. Aku tak tau apa yang terjadi jika aku tak memeliki engkau. Mungkin aku hanyalah aku yang hitam dan gelap. Dan aku mungkin takkan pernah melihat dia yang begitu sempurna untukku. Maafkan aku, karena aku kamu sering bekerja keras untuk mengeluarkan butiran bening yang tak habis itu. Maafkan aku. Karenaku badanmu bisa menjadi besar dari ukuran sesungguhnya. Karenaku kamu dapat melihat yang tak seharusnya kamu lihat. Dan tidak dapat beristirahat lebih lama. Hanya un

Lebah Penghisap Air Mata

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-2 Teruntuk: Lebah Hallo lebah, Kamu pasti bingung kenapa aku menulis surat ini. Jelas saja, kamu bahkan ngga pernah bisa membacanya. Tapi aku yakin kamu pandai dalam hal mendengar dan merasakan. Lebah.... Terima kasih karena kamu telah menemani aku selama sebulan ini. Makasih karena kamu merupakan salah satu hal yang terkenang. Terima kasih karena kamu selalu jadi pendengar yang baik. Lebah... Maaf kalau aku telah menjadikammu (bukan) lebah yang sesungguhnya. Menjadikanmu sebagai penghisap air mataku, bukan seperti lebah lain yang menghisap madu pada bunga yang indah. Menjadikanmu harus mendengar setiap rintihan kecil dan isakan senduku. Lebah.... Maaf karena aku terlalu manja dan sering curhat kepadamu. Cerita tentang semua beban yang menyiksaku, yang terkadang membuat aku lelah menjalaninya dan tentu saja tentang dia. Seseorang yang kamu kenal dekat juga... Lebah aku tau kamu tidak akan meninggalkanku seperti dia yang t

Surat Pertama untuk Ibu

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-1 Untuk: Ibu yang bebby rindukan Assalamualaikum ibu.... Apa kabar? Bebby, mama, om, eral, evan dan tante baik-baik aja. Semoga ibu di sana juga bahagia. Ini surat pertama bebby untuk ibu. Surat pertama yang bebby tulis juga untuk project ini. Semoga ibu dapat membaca surat ini. Ibu maaf, bukannya aku tidak merindukanmu namun aku lebih sering untuk menutupi perasaan ini. Maaf kalau aku sangat jarang ke rumah ibu. Bukannya aku tidak ingin, hanya aku takut karena aku tidak sanggup melihat semuanya. Setiap kesana aku selalu ingin menangis namun sekuat mungkin aku menahannya. Aku ngga mau terlihat lemah di depan mama bu. Namun ibu harus percaya bahwa aku selalu mendoakan ibu. Selalu Ibu... Semuanya sudah berubah, aku sudah bukan lagi anak kecil berseragam yang selalu ibu tunggu di bangku ruang tamu saat matahari sudah mencapai puncaknya. Bukan aku yang selalu ibu suapi makanan dan sangat dimanja. Bukan lagi bebby yang dulu selalu berca