Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2014

Titipan Terindah

Aku tahu, ucapan terima kasih tak cukup. Bahkan jika aku ucapkan seribu kali pun. Aku hanya dapat bersyukur kepada Allah, Tuhanku. Yang telah memberikan aku sebuah titipan berharga. Selain mama, papa, papi, om, keluarga dan sahabat-sahabat yang aku punya dan selalu menyayangiku. Serta dia. Teima kasih. karena Engkau telah mempertemukan. Terima kasih. karena aku tidak lagi sendiri. Terima kasih. karena ia aku mendapatkan seorang kakak. Terima kasih. karena ia aku bisa mendapatkan sahabat Terima kasih. Karena ia aku tidak lagi terpuruk. Terima kasih. Karena ia aku dapat tertawa kembali. Terima kasih. Karena dengan manjanya aku dapat merasa sebagai seorang kakak. Karena melalui perlindungannya ia dapat menjadi pengganti mama serta papa bahkan papi. Karena melalui candanya aku dapat menghapus semua rasa sedih bahkan tangis. Karena melalui kabarnya aku tak khawatir. Karena dengan kebahagiaannya aku dapat lebih bahagia darinya. Dan karena senyumannya aku dapat merasakan keindahan. Terima kas

Kosong

Pada paragraf ini tertulis, aku. Tanpa rasa. Tanpa kata. Tak ada makna, tak perlu dipikirkan. Hanya ada kertas. Tak ada pena. Hanya ada penat. Tak ada kita. Sunyi. Gelap. Hampa. Tertulis kita. Penghapus terarah padanya. Pada setiap kata yang ada. Kosong. Tak berdaya. Tak ada kamu, apalagi kita. Mati rasa...

Tanpa Judul

Sebenarnya aku ingin bercerita kembali, Namun aku takut ada salah sangka dan membuat pertengkaran itu terjadi lagi. Aku tak ingin.... Aku rindu menumpahkan semuanya dalam tulisan.. Namun terkadang tulisanku membawa petaka. Aku tak ingin jarak menguasainya kembali, Aku tak ingin ego mengambil kemudi diantara kami, Aku tak ingin.. Sekarang aku bahagia, Namun aku takut jika kebohongan menyelemuti kami kembali, Jika semuanya terlalu hitam untuk dijadikan putih, Ketika semuanya tertutup oleh kabut, Ketika tak ada lagi kata maaf, Ketika semuanya tak bisa lagi kembali.. Semoga itu hanya ketakutanku saja, Semoga itu takkan terulang kembali, Harapku hari ini, Aku dan kamu akan tetap seperti ini.. Sampai kapanpun. Meskipun menjalani keadaan seperti ini butuh pengorbanan, pengertian, keihklasan, sabar bahkan air mata....

Ternyata (belum) Berakhir

Pernahkah kalian percaya akan kekuatan kata? Atau mungkin lebih tepatnya ini berasal dari kekuatan cinta?? Hey! Tunggu dulu. Ini bukan cinta seperti yang kalian bayangkan. Tak perlu menerka-nerka seperti apakah cinta yang ku maksud ini. Karena itu tidaklah penting untukmu, untuk kalian terlebih untuk seseorang yang tidak mengetahui hal apapun tentang kami :) Hanya melalui surat pendek elektronik semuanya berubah. Dari dulu sudah aku katakan bahwa kami mempunyai sifat yang sama; egois. Mungkin kami terlalu gengsi dan munafik akan rasa yang hadir. Tapi akhirnya kita mengetahuinya. Terima kasih untuk kamu; seseorang yang namanya tak perlu saya sebutkan. Karena kamu telah membuat kami menjadi lebih tahu akan pribadi masing-masing. Karena kamu kami menjadi sangat mempercayai dan karena kamu kita kembali lagi :p Kata maaf telah terucap dari masing-masing kami. Kembali mempercayai salah satunya. Dan tetap mempertahankan sesuatu yang telah dibuat sejak lama.. Terima kasih... Karena semuanya be