Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2013

Lagu Terakhir 1

     Senja telah merekahkan jingganya. Menyiratkan bahwa malam akan segera datang. Taman ini mulai sepi, hanya ada desaran angin yang tersisa. Aku masih duduk disini. Sambil merekatkan jaket dengan kuat, aku menghadang angin yang sangat menusuk tulang. Aku menunggumu. ***           Sudah beberapa minggu ini aku menghabiskan waktu senja di taman komplek rumahku. Terlambat kusadari, ternyata taman ini mempunyai sebuah atmosfer yang sangat menenangkan. Anak-anak yang tertawa berlari mengejar kupu-kupu, sekelompok anak muda yang sedang bermain biola atau orang-orang dewasa yang menikmati masa tua adalah pemandangan yang disajikan pada taman ini. Mereka terlihat seperti tak ada beban.           Duduk di bangku besi berwarna putih ini merupakan favoritku. Dengan letak yang strategis tepat di tengah taman, aku bisa melihat semuanya dengan jelas. Rumput, pengunjung yang berlalu-lalang, kupu-kupu, serta matahari yang mulai menghilangkan jejaknya. Hanya sebagai pengamat. Namun aku san

Puisi Pertama

     Beberapa bulan terakhir aku sering melakukan ini; duduk di kursi meja belajar dengan posisi menghadap ke jendela. Memandang pesona alam yang ditampilkan dan menulis puisi. Entah mengapa aku jadi hobi menulis puisi. Salah satu bentuk sastra yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Mungkin ini semua karena   dia . Ketika aku memandang pesona alam atau termenung, ide-ide seperti menari-nari diatas kepalaku. Bagaikan animasi burung yang terbang melayang mengitari kepala disebuah kartun saat sang tokoh utama sedang sakit kepala. Aku tak mengerti tentang perasaan yang sedang menggerogoti hati dan pikiranku ini. Apakah ini cinta? *** "Woy!! ngelamun aja. Lagi ngapain sih? pasti lagi mikirin cowok anak kelas sebelah itu ya?? hayo ngaku" ucap Senja sambil memegang bahuku. Senja, sahabatku yang setia menemaniku sejak dua tahun terakhir ini. Dia tiba-tiba saja datang mengagetkan ku yang sedang menulis puisi. Aku menggerutu kesal mendengar ucapan yang meledekku tadi

Satu Hal Yang Tidak Pernah Berubah

Tepat pukul 01:18 Jumat dini hari, seorang sahabat saya tiba-tiba bertanya tentang satu hal yang membuat otak saya bekerja lebih cepat dan menghilangkan rasa kantuk pada saat itu. Pertanyaan ia adalah: "Cepat atau lambat kita senantiasa mengalami perubahan. Menurut anda apa yang tidak pernah berubah, sehubungan dengan itu bagaimana cara anda menyikapinya?"   - pertanyaan ini ia dapatkan dari seorang penanggung jawab materi pada saat ia mengikuti sebuah pembekalan Tanpa banya berpikir, saya menjawab pertanyaan tersebut dengan yakin. Jawaban saya adalah: "Yang tidak akan pernah berubah menurut saya adalah masa lalu, masa lalu tidak akan pernah berubah seiring dengan berjalannya waktu. Karena masa lalu adalah masa dimana kita sudah berbuat dan mengetahui akibat dari perbuatan tersebut. Cara saya dalam menyikapi masa lalu adalah mensyukuri segala sesuatu yang telah terjadi kepada saya saat masa ini dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah saya perbuat

Wahai Kau Sang Ahli Masa Lalu

#DearBara... mungkin kamu tidak pernah mengenalku, walaupun hanya dalam mimpi kita memang tidak pernah bertemu sebelumnya. Apalagi jika kamu menerka bahwa kita pernah bertemu di kafe hahaa ah sudahlah tak penting ku berbasa-basi untukmu, Bara.... aku tak tau mengapa kau sangat ahli membicarakan masa lalu, cinta dan alam aku tak mengerti bagaimana kau bisa menggambarkan embun dan daun yang jatuh cinta sedemikian rupa memikirkan bunyi air sungai mengalir yang akan membawa rindu entahlah bara, aku tak mengerti sampai-sampai membuat aku terbawa memikirkan aku dan dia masuk ke dalam cerita menggantikan embun dan daun Bara.... aku memang bukan Milana yang dapat membuat Are jatuh cinta karna misteriusnya ia bukan juga embun sementara yang membuat daun jatuh cinta, atau bahkan senja yang meninggalkan pagi hanya untuk malam yang beruntung tapi aku hanyalah aku, seorang wanita yang mungkin awam tentang cinta yang masih saja bergelut dengan masa lalu, ya bara masa yang selalu eng