Skip to main content

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA
Zettu, 2013
236 Halaman

Blurb

Pernahkah kau berharap?

Pernahkah kau bermimpi?
Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama.
Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar.



Lalu, pernahkah kau bimbang?
Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana.
Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan?
Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta.



Maka, kau telah menemukannya.


***

Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pendidikannya di SI High School-sekolah ternama di sana. Toper yang selalu merasa sendiri mendapatkan ketenangan saat ia mengunjungi pantai East Coast yang mendamaikan. Di sana ia bertemu dengan seorang perempuan bernama Kiara.

Saat itu juga mereka memutuskan untuk berteman. Di semester pertama sekolahnya, Toper dan Kiara mendapatkan kelas yang sama. Mereka pun mengikuti ekstrakurikuler yang sama yaitu sinematografi. Di ekskul tersebut ia bertemu dengan Karga, seorang lelaki yang sangat sinis.

Beberapa saat kemudian, kelas toper kedatangan murid baru bernama Keyla. Perempuan yang mempunyai paras cantik itu pun langsung menjadi pusat perhatian dan para siswa disana berebut untuk mencuri hatinya, termasuk Toper. Dan Keyla pun juga masuk ke dalam ekskul sinematografi. 

Di ekskul tersebut diberikan tugas untuk membuat film pendek. Mereka semua dibentuk dalam beberapa kelompok. Toper, Kiara, Keyla dan Karga tergabung dalam satu kelompok. Semenjak itu, mereka selalu bersama. Namun, Toper lebih sering menghabiskan waktu bersama Keyla dan itu membuat Kiara cemburu saat melihatnya. 
"Apapun adalah mungkin tetapi tidak selalu harus. Itulah cinta." (Hal. 72) 

Namun, lambat laun ada sesuatu hal yang membuat persahabatan mereka harus terpecah. Ada rasa kesal yang sangat membara, harapan yang terputus, penyesalan yang selalu datang terlambat dan air mata yang menetes karena penyesalan serta harapan itu sendiri.  
"Terkadang, sebuah perpisahan itu penting. Untuk menakar betapa pentingnya kau bagi seseorang." (Hal. 171)
"Kau sudah tahu apa yang terjadi sekarang. Bagaimana rasanya kehilangan seseorang  yang kau anggap berarti. Dan ironinya, kau tak pernah menganggapnya berarti." (Hal. 191)

***

Klise memiliki PoV ke-3. Alur yang disajikan merupakan alur maju. Pemilihan judul novel "Klise" menurut saya tidak terlalu pas dengan isi ceritanya. Karena menurut saya ceritanya tidak mengandung unsur kata klise. Atau mungkin klise diartikan dengan pesan yang tersirat di dalamnya bahwa penyesalan selalu datang terlambat atau konflik dalam persahabatannya saya tidak mengerti. Penulisan alurnya terkadang membuat saya bingung. Tokohnya berdialog tumpang tindih, semua perasaan tokoh utama Toper dan Kiara dijabarkan. Perasaan dari sudut pandang Karga serta Keyla pun begitu.

Terdapat banyak typo di dalamnya. Menambah beberapa poin yang membuat bingung ketika membaca. Namun dilihat dari latar belakang penulisnya yang masih baru dan ini nampaknya novel debut ia sudah bisa menghasilkan cerita yang lumayan menarik.


Comments

  1. mungkin judulnya sesuai dengan ceritanya yang Klise :) belum pernah lihat buku ini, belum pernah baca buku dari penerbit Zettu

    ReplyDelete
    Replies
    1. heheh bisa jadi kak, tapi aku ngga terlalu tertarik dari awal sama novelnya. Ini aja minjem :I

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka