Edi Akhiles
DIVA Press, Yogyakarta
Desember 2013 (Cetakan 1)
192 Halaman
Blurb
Kadang yang lain, ia menggumam, "Aku percaya waktu hanyalah kesemuan. Tak patut bagi kita untuk menjadikan waktu sebagai ukuran kesungguhan ..."
Pernah pula Senja bersuara, "Aku sudah lupa bagaimana rasanya lelah menunggu. Tapi, aku selalu ingat tentang kamu yang berjanji akan datang kala senja...."
Jika ada cerita yang mewartakan rindu yang sangat menyayat hati pemiliknya, pastilah rindu yang dirasakan itu belumlah sepekat rindu yang bersemayam dalam hati Senja.
****
KUmpulan cerita dalam buku ini sungguh tak biasa. Ada beribu rasa kisah dalam setiap helainya. Ada seabrek pelajaran teknik menulis fiksi pula dalam setiap tuturnya. Anda yang penyuka cerita, ambilah buku ini. Anda yang pemimpi untuk menjadi penulis fiksi, belajarlah pada buku ini.
Penulisnya adalah bagian dari Angkatan Sastra Indonesia 2000, penerima Anugerah Pengiat Sastra di Yogyakarta, dan rektor #KampusFiksi ** On Goodreads
***
Penjaja Cerita Cinta ini merupakan novel pertama yang saya dapatkan secara gratisssss :p Terima Kasih buat Bapak Edi yang telah memberikannya dan Diva Press. Saya merasa terhormat bisa mendapatkan ini secara gratis karena saya salah satu dari 100 pemenang giveaway yang bapak berikan. Kapan-kapan adain giveaway lagi ya pak :p
Penjaja Cerita Cinta ini merupakan kumpulan cerpen yang dikemas secara apik oleh pak Edi selaku penulis. Di awal halaman kumcer ini, pak Edi mengatakan bahwa kumcer ini dibuat untuk pandangan penulis-penulis pemula agar lebih memahami teknik penulisan yang ada.
***
Penjaja Cerita Cinta berisikan 17 cerpen. Masing-masing cerpen memberikan kesan dan teknik penulisan yang berbeda. Seperti misalnya, cerpen yang berjudul Penjaja Cerita Cinta. Cerpen ini menggunakan teknik penulisan yang sangat kaya akan diksi. Di samping itu, cerpen ini pun sangat rumit untuk dimengerti dan teknik penulisannya pun sangat matang. Berbeda dengan cerpen yang berjudul Love is Ketek, Tak Tunggu Balimu, dan Cinta Cantik yang menggunakan teknik penulisan tidak matang dan menggunakan bahasa pop. Adapun cerpen yang hanya menggunakan narasi berjudul Abah, I Love You. Serta cerpen dengan judul Si X, Si X and God yang hanya percakapan saja. Namun, 17 cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama.
Di kumcer ini, kita dapat banyak belajar tentang teknik penulisan. Di mulai dari teknik penulisan yang hanya menuliskan percakapan, cerita sehari-hari, menggabungkan keduanya sampai menciptakan alur maju-mundur di dalam sebuah cerita.
Namun, saya menemukan beberapa typo yang terdapat di dalamnya. Pada halaman 29, ditemukan typo pada kata seseoang yang seharusnya dituliskan seseorang. Dan pada halaman 58, kata ksajikan yang seharusnya dituliskan ku sajikan.
Over All, kumcer ini cocok dijadikan inspirasi untuk kalian yang ingin menjadi penulis.
jadi pengen punya :D
ReplyDeletehihi ayuk beli ;)
Deletepenasaran, apalagi banyak teknik menulis di sini, aku kok nggak tau giveawaynya sih :(
ReplyDeletehihi aku tau giveaway itu dari twitternya pak edi kak (@edi_akhiles) sama penerbit diva pressnya ;)
Delete