Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2014

Akhir Maret;Haru

Akhirnya sampai juga pada penghujungmu. Tak terasa 31 hari berlalu begitu cepat. Kamu memberiku pelajaran berharga di tahun ini. Membuatku lebih dewasa untuk menghadapi hari-hari berikutnya yang sudah menungguku. Mengajarkan betapa pentingnya sabar dan ikhlas yang harus aku tanam setiap waktu. Dalam awalmu aku memasuki gerbang selanjutnya dalam lingkup kemahasiswaanku. Merapal harapan agar semuanya berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana. Di pertengahanmu aku merasa sedih kembali, karena ia (yang namanya tidak perlu disebut) membuat hatiku sedih, bukan karena ia meninggalkanku namun karena kita (terutama ia) membentangkan jarak itu kembali. Aku tidak tahu mengapa ia sangat sering membentangkan jarak, entah karena ia ingin membuat perasaanku berubah atau karena emosi yang menghinggapinya. Namun semuanya kembali seperti semula dalam pertengahanmu juga. Dan kamu memberiku kejutan yang berlipat-lipat pada akhir penghujungmu. Kamu menghadiahiku dengan tercapainya semua targetku dalam

Review Bangkok;The Journal

MOEMOE RIZAL Gagasmedia, 2013 436 Halaman Rp. 57.000 Blurb Pembaca tersayang, Siapkan paspormu dan biarkan cerita bergulir. BANGKOK mengantar sepasang kakak dan adik pada teka-teki yang ditebar sang ibu di kota itu. Betapa perjalanan tidak hanya mempertemukan keduanya dengan hal-hal baru, tetapi juga jejak diri di masa lalu. Di kota ini, Moemoe Rizal (penulis Jump dan Fly to The Sky) membawa Edvan dan adiknya bertemu dengan takdirnya masing-masing. Lewat kisah yang tersemat di sela-sela candi Budha Wat Mahathat, di antara perahu-perahu kayu yang mengapung di sekujur sungai Chao Phraya, juga di tengah dentuman musik serta cahaya neonyang menyala di Nana Plaza, Bangkok mengajak pembaca memaknai persaudaraan, persahabatan, dan cinta.  เที่ยวให้สนุก, tîeow hâi sà-nùk, selamat jalan, *** Bangkok;The Journal menceritakan tentang Edvan yang berprofesi sebagai arsitek muda berbakat. Dalam umurnya yang terbilang muda, Edvan sudah berhasil mencapai kesuksesannya sebagai arsite

Rainy Sunday

23 Maret 2014 02.55 "Saat hujan ingin datang ke bumi. Kamu membuat hujan itu terlebih dahulu. Dan aku setelahnya. Kita menangis. Mungkin juga tersenyum. Dalam pembatas. Dengan hati dan janji yang terikat. Entah sampai kapan....." - Yours

Gelang Simpul

Matahari baru memunculkan sinarnya, tetapi perempuan itu sudah duduk manis di bangku favoritnya. Tepat di depan kelas ia sudah menunggu. Beberapa kali ia mengetuk lantai menggunakan tumit kakinya. Sambil terus menyandungkan lirik lagu kesukannya ia terus menatap pada gerbang sekolah yang berada di depan hadapannya “Ah akhirnya dia datang.” Ucap perempuan itu sumringah Lelaki yang ditunggunya sedari tadi masuk dengan langkah terburu-buru. Sepatu converse belel yang menjadi ciri khasnya terus mengikuti langkahnya yang tegap. Tidak lupa juga ia mengenakan jaket kulit berwarna cokelat itu. Perempuan itu segera menghampirinya. “Pagi” ucap lelaki itu seraya memperlihatkan barisan giginya yang rapih. “Pagi juga” balas perempuan itu. “mana? Ngga lupa kan?” “Nih. Ngga bakal lupa kok. Kan selalu dipake.” Jawab lelaki itu seraya memperlihatkan gelang yang melekat di tangan kanannya. “yaudah aku ke kelas dulu ya.” Ucapnya sambil berlalu setelah mengusap kepala perempuan itu dengan

Tanda Tanya

Entah aku akan mampu atau tidak dengan rasa seperti ini Rasa yang tak jelas arah tujuannya, perasaan yang tak tahu harus kemana aku tuntun Perasaan yang terkadang begitu kuat seperti gunung tinggi yang tak tergoyangkan Mendengarkan suara cintamu membuatku selalu membuatku menginginkan pertemuan itu.. Terkadang aku bagaikan sebatang lidi yang mudah dipatahkan bila teringat dengan keadaan ini Keadaan yang tak mungkin terus menerus aku jalani Apakah sebaiknya aku menepi saja? Memastikan apa adrti dari perasaan ini, mengetahui apa arti dari perasaan ini? Rasanya ingin ku berlabuh dari perjalanan yang begitu banyak memberikan arti dalam hidup Namun apakah engkau tempat yang tepat untuk tujuanku berlabuh. Menyandarkan mutiara cinta yang selama ini aku pertanyakan... Tertanda: K

Surat Terakhir

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-30 Ini adalah surat terakhir. Namun ini bukanlah sebuah perpisahan. Karena apa? Karena aku akan terus menulis untukmu. Namun tidak disini. Sayang maaf jika sebagian suratku ditujukan untukmu. Aku tahu mungkin ini berlebihan namun ini hanyalah sebuah pelampiasaan dari rasaku ini. Sayang maaf, jika di semua surat yang ku tulis untukmu hanyalah sebuah rasa egois yang terus memintamu untuk mengerti. Atau rindu yang harus kamu bayar dengan pertemuan. Maafkan aku sayang. Aku harap kamu bisa paham dan mengerti. Terima kasih untuk tukang pos setia kak @gembrit yang selalu mengantar suratku ini. Terima kasih telah membaca dan mungkin mengerti apa isi dari hatiku. Terima kasih Terima kasih untuk bose @poscinta yang telah mengadakan project ini. Karena kamu aku bisa menulis surat. Karena kamu perasaan ini tersampaikan. Karena kamu aku tidak sendiri. Maafkan aku tukang pos setia dan bose tercinta karena aku tidak konsisten dalam menulis surat ini selama 30 hari. Ma

Sayang

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-29 Sayang, apa kabarmu hari ini? Terlebih kabar hatimu hari ini, apakah ia masih sakit? Atau ia sudah menemukan kebahagiannya. Sayang, maaf jika aku lancang memanggilmu sayang. Itu hanya aku ingin kamu tau bahwa kamu adalah sayangku. Aku tak berharap bahwa aku adalah sayangmu. Sayang, coba ceritakan apa yang sedang kamu rasakan. Apa yang sedang ada kepalamu, yang menyiksa pikiranmu akhir-akhir ini. Sayang, katakan siapakah yang kamu rindu sekarang. Siapa ia yang dapat merebut rindumu? Siapa ia yang dapat memiliki celah kecil di hatimu. Sayang aku ingin mengetahuinya. Sayang, apakah aku pernah berhasil merebut rindumu darinya? Apakah aku pernah menempati celah kecil di hatimu itu? Sayang katakanlah. Aku ingin mendengar darimu. Sayang, apa kelebihan ia yang dapat membuatmu bertekuk lutut? Apa yang ia lakukan untuk membuatmu jatuh cinta? Jika itu adalah nyaman bukankah aku memilikinya? Jika ini hanyalah masalah fisik, bukankah Tuhan menciptakan umatnya ber