#30HariBercerita Hari ke-4
Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini.
Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau kapanpun kamu butuh kami, kami akan ada.
Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Kesepian bukan perkara tidak punya pasangan. Kesepian bukan hanya perkara ponsel yang tidak bergetar. Kesepian hanyalah sebuah perasaan yang dibuat oleh pikiran dan dapat menghancurkanmu atau paling tidak ia akan membuatmu resah. Bagaimana kalau kita mengesampingkan perasaan itu dan mulai membangun mimpi. Katamu, kamu ingin sekali punya sebuah garis waktu mimpi bukan? Ayo, mulai menulis. Sampai waktunya tiba, dan kamu dapat melihat apa saja yang sudah kamu raih atau bahkan kamu tinggalkan.
Catatan :
Tersampaikan atau tidak surat ini, saya tidak peduli. Yang terpenting adalah saya sudah menulis dan tulisan ini akan abadi. Sampai kapanpun.
Comments
Post a Comment