Skip to main content

Septe(reme)mber....

"Apa yang kamu selalu bahas terkadang itu adalah hal yang paling menyakitkan untukmu namun bisa saja itu adalah hal yang paling terkenang dalam ingatanmu"

September membuka lembarannya dengan menghadirkan rintik hujan di mata. Sama seperti agustus kemarin. Mungkin mereka telah sepakat menyusun rencana indah untuk saya.  Mungkin... Seperti yang selalu orang katakan bahwa September Ceria ataupun Lovember.

Sekarang saya punya pertanyaan untuk kalian,
Apa kalian pernah merasakan sakit hati? jika iya, penyebabnya apa?
jika tidak, mengapa? bukankah kita semua rentan terhadap kata itu?

Pernahkah kalian ingin menghilangkan sebuah rasa cinta yang kalian anggap salah ataupun sia-sia?
Kalau iya, mengapa? apa alasannya?

Menurut saya, tidakkah salah apabila seseorang menghilangkan anugrah cinta yang telah diberikan oleh Tuhan kepadanya. Menghilangkan keindahan pada perasaan yang tidak bersalah. Mungkin salah apabila kita melihatnya pada sisi yang egois. Tapi ingatkah kita akan alasan Tuhan mengapa ia hadirkan rasa itu kepada umatnya?. Sakit hati tercipta bukan karna kamu salah mencintai seseorang. Bukan karena cintamu sia-sia, bukan karena pengorbanan yang tak berbuah manis. Tapi sakit hati tercipta karena pikiran negatif yang membawamu pada situasi itu, situasi dimana keinginan dan keadaan yang tak sebanding.

September mengajarkan saya tentang apa arti dari ikhlas menerima dan tidak egois. Mengajarkan saya untuk menerima perasaan cinta yang telah Tuhan berikan kepada saya meskipun sempat terpikir untuk saya hilangkan. Mengajarkan saya untuk terus berpikir positif bahwa Tuhan selalu punya alasan untuk apa yang terjadi dalam kehidupan saya. Jalan takdir yang saya pilih. Tentang rasa tulus yang dapat mengubah perasaan seseorang. Tentang arti dari memiliki, memahami, menemani dan menyadarkan akan sesuatu hal yang salah. Tidak sulit untuk menerima semua itu jika kita ikhlas. Hanya ikhlas kuncinya. Dan saya amat sangat yakin bahwa pengorbanan akan selalu berbuah manis.

Tentang september yang mengingatkan saya tentang kamu....

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka