Skip to main content

Bayangkan

Jika aku tak lagi ada,
siapa yang akan mendengarkan?
Jika aku tak lagi berbicara,
siapa yang akan bercerita?
Jika aku tak lagi berjalan,
siapa yang akan menemanimu melangkah?

Bayangkan.
Jika aku tak lagi mempunyai waktu,
siapa lagi yang akan menunggu?

Kamu mungkin hanya dapat menangis,
kemudian menyesal.
Meminta waktu untuk mengulang.

Dan mungkin ingin segera pulang.

Comments

  1. Bayangkan jika kata "aku" di ganti dengan "kamu"

    ReplyDelete
    Replies
    1. sudah dibayangkan. Jika seperti itu, maka semuanya akan lengkap. Tak ada yang ingin kehilangan.

      Delete
    2. Lantas mengapa km mengutip kata" tersebut? Apalagi dengan bait akhir yang membuat seakan ancang-ancang ingin pergi bukan?

      Delete
    3. itu hanya sebuah perandaian :) tidak selalu apa yang ditulis merupakan sebuah keinginan atau harapan, bisa saja apa yang ditulis merupakan pelarian dari apa yang dilihatnya :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe...

Review: Novel Melbourne;Rewind

Winna Efendi Gagasmedia, 2013 328 Halaman Rp. 52.000,- Blurb Pembaca tersayang, Kehangatan Melbourne membawa siapa pun untuk bahagia. Winna Efendi menceritakan potongan cerita cinta dari Benua Australia, semanis karya-karya sebelumnya: Ai, Refrain, Unforgettable, Remember When, dan Truth or Dare. Seperti kali ini, Winna menulis tentang masa lalu, jatuh cinta, dan kehilangan. Max dan Laura dulu pernah saling jatuh cinta, bertemu lagi dalam satu celah waktu. Cerita Max dan Laura pun bergulir di sebuah bar terpencil di daerah West Melbourne. Keduanya bertanya-tanya tentang perasaan satu sama lain. Bermain-main dengan keputusan, kenangan, dan kesempatan. Mempertaruhkan hati di atas harapan yang sebenarnya kurang pasti. Setiap tempat punya cerita. Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari Melbourne bersama pilihan lagu-lagu kenangan Max dan Laura. Enjoy the journey, EDITOR *** Akhirnya selesai juga baca novel ini. Sudah lama aku in...

Review: Novel After Rain

ANGGUN PRAMESWARI GagasMedia, Agustus 2013 323 Halaman Rp. 46. 000,- Blurb Mungkin aku dibutakan oleh cinta, sebab akalku dikacaukan olehmu.  Seberapa banyak pun aku meminta, kau takkan memilihku.  Ini yang kau sebut cinta? Menunggumu bukan pilihan. Izinkan aku meninggalkanmu, dengan serpihan hati yang tersisa. Dan jika ternyata dia yang ada di sana,  sama-sama menanggung keping-keping hati yang berhamburan,  saat kami saling menyembuhkan—salahkah itu? *** After Rain bercerita tentang Serenade Senja-Seren yang telah menjalin hubungan bersama kekasihnya Bara selama 10 tahun. Selama itu Seren mencintai dan menyayangi Bara, begitupun sebaliknya. Namun, selama 3 tahun terakhir mereka berpacaran ada sesuatu hal yang mereka sembunyikan dari seseorang. Bara harus memilih, begitu kata Kean-Sahabat Seren. Seren tidak yakin akan hal itu, lalu Seren mengumpulkan keberanian untuk menanyakan hal tersebut saat dinner annivers...