Skip to main content

Terima Kasih Waktu

Ternyata kita hanya butuh waktu.
Waktu telah membawa kita kembali tersenyum bersama.
Membawa cerita yang pernah terukir namun sempat berhenti.
Bukan mencintai sekali lagi, tetapi memaafkan apa yang pernah terjadi.

Ternyata tidak sulit untuk mengerti bahwa ini keputusan yang terbaik.

Aku hanya perlu mendewasakan diri untuk mengerti.
Seakan waktu mengerti bahwa jarak adalah bagian terbaik untuk merindu.
Aku sempat bertanya apakah ini takdir yang sudah tertulis ataukah keputusan kita yang menjadikannya sebuah takdir. Kamu menyebutnya sebagai keputusan. Itu berarti semua terjadi atas keinginan kita yang sama.

Dalam surat ini aku ingin mengucapkan terima kasih.
Kepada waktu yang berjalan dan menemukan kita kembali.
Kepada kamu yang mempunya prinsip aneh tetapi membahagiakan.

Selamat. Kita bisa.


ps: Aku telah sering menulis surat untuknya, bahkan saat ia tak pernah membaca.
Lewat ajang menulis surat selama 30 hari aku berharap kamu, dia ataupun mereka mengerti tentang semua hal. Ternyata dia benar.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka