Kemarin nampaknya kamu baru mengatakan bahwa kita pasti akan bertemu kembali,
namun tidak untuk hari ini.
Waktu membawamu kepada keputusan yang memberatkan untukku. Aku tidak mengerti atas keputusanmu itu.
Ya, mungkin ini semua salahku. Namun, apakah tidak ada kesempatan untukku kembali?
Jika aku boleh membandingkan, nampaknya salahmu kemarin lebih besar dibanding dengan rasa egoisku ini.
Bukankah kamu seharusnya menerima aku yang seperti ini?
Bukankah seharusnya kamu megubah aku yang seperti ini?
Bukan meninggalkan aku.
Lalu, bagaimana dengan kisah cerita kita?
Apakah ini sudah saatnya berakhir. Bagaimana jika aku tidak menginginkannya?
Ingatkah bahwa kamu pernah berkata tidak akan pernah meninggalkanku?
Aku tau, kamu tidak mungkin melupakannya. Namun kata hanyalah kata.
Yang dapat ditinggalkan seiring dengan waktu berjalan.
Tanpa ada harapan.
Apakah semua yang sudah diperbaiki akan hilang kembali?
Aku yakin semua ini tidak akan pernah sia-sia.
Tapi yang aku mau hanyalah kita tetap menjadi sesuatu yang telah kita janjikan.
Bukankah janji tidak boleh diingkari?
Hari ini aku menulis kembali. Entah apa yang mendorongku untuk menulis.
Mungkin kamu, hatiku, otakku, atau aku hanya ingin menumpahkannya.
Bercerita kepada semuanya bahwa aku telah kehilangan.
Hey, bukankah kehilangan sangat menyakitkan?
Aku tau kamu sangat mengerti tentang ini.
Apakah harus diperjelaskan lagi alasan aku menuliskan ini untukmu?
Aku bukan mengemis memintamu kembali, Tapi aku hanya menanyakan tentang apa yang sering kita bicarakan dan rencanakan
Waktu kita tidak sebentar. Dan cerita kita tidaklah singkat untuk sampai di titik ini. Kamu ingat bukan??
Sudahlah, aku tak ingin kita terus seperti ini. Kembalilah jika kau menginginkannya.
Jika tidak, mungkin aku akan merasakan apa yang kamu rasakan kemarin.
Dan keputusan ini, sangat berat untukku.
Haruskah secepat ini?
Aku mohon. Jangan sekarang...
namun tidak untuk hari ini.
Waktu membawamu kepada keputusan yang memberatkan untukku. Aku tidak mengerti atas keputusanmu itu.
Ya, mungkin ini semua salahku. Namun, apakah tidak ada kesempatan untukku kembali?
Jika aku boleh membandingkan, nampaknya salahmu kemarin lebih besar dibanding dengan rasa egoisku ini.
Bukankah kamu seharusnya menerima aku yang seperti ini?
Bukankah seharusnya kamu megubah aku yang seperti ini?
Bukan meninggalkan aku.
Lalu, bagaimana dengan kisah cerita kita?
Apakah ini sudah saatnya berakhir. Bagaimana jika aku tidak menginginkannya?
Ingatkah bahwa kamu pernah berkata tidak akan pernah meninggalkanku?
Aku tau, kamu tidak mungkin melupakannya. Namun kata hanyalah kata.
Yang dapat ditinggalkan seiring dengan waktu berjalan.
Tanpa ada harapan.
Apakah semua yang sudah diperbaiki akan hilang kembali?
Aku yakin semua ini tidak akan pernah sia-sia.
Tapi yang aku mau hanyalah kita tetap menjadi sesuatu yang telah kita janjikan.
Bukankah janji tidak boleh diingkari?
Hari ini aku menulis kembali. Entah apa yang mendorongku untuk menulis.
Mungkin kamu, hatiku, otakku, atau aku hanya ingin menumpahkannya.
Bercerita kepada semuanya bahwa aku telah kehilangan.
Hey, bukankah kehilangan sangat menyakitkan?
Aku tau kamu sangat mengerti tentang ini.
Apakah harus diperjelaskan lagi alasan aku menuliskan ini untukmu?
Aku bukan mengemis memintamu kembali, Tapi aku hanya menanyakan tentang apa yang sering kita bicarakan dan rencanakan
Waktu kita tidak sebentar. Dan cerita kita tidaklah singkat untuk sampai di titik ini. Kamu ingat bukan??
Sudahlah, aku tak ingin kita terus seperti ini. Kembalilah jika kau menginginkannya.
Jika tidak, mungkin aku akan merasakan apa yang kamu rasakan kemarin.
Dan keputusan ini, sangat berat untukku.
Haruskah secepat ini?
Aku mohon. Jangan sekarang...
Seperti tertampar baca ini beb ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
ReplyDeletehehe sakit dong shin? :p
Delete