Skip to main content

Haruskah Secepat Ini?

Kemarin nampaknya kamu baru mengatakan bahwa kita pasti akan bertemu kembali,
namun tidak untuk hari ini.
Waktu membawamu kepada keputusan yang memberatkan untukku. Aku tidak mengerti atas keputusanmu itu.
Ya, mungkin ini semua salahku. Namun, apakah tidak ada kesempatan untukku kembali?
Jika aku boleh membandingkan, nampaknya salahmu kemarin lebih besar dibanding dengan rasa egoisku ini.
Bukankah kamu seharusnya menerima aku yang seperti ini?
Bukankah seharusnya kamu megubah aku yang seperti ini?
Bukan meninggalkan aku.

Lalu, bagaimana dengan kisah cerita kita?
Apakah ini sudah saatnya berakhir. Bagaimana jika aku tidak menginginkannya?
Ingatkah bahwa kamu pernah berkata tidak akan pernah meninggalkanku?
Aku tau, kamu tidak mungkin  melupakannya. Namun kata hanyalah kata.
Yang dapat ditinggalkan seiring dengan waktu berjalan.
Tanpa ada harapan.

Apakah semua yang sudah diperbaiki akan hilang kembali?
Aku yakin semua ini tidak akan pernah sia-sia.
Tapi yang aku mau hanyalah kita tetap menjadi sesuatu yang telah kita janjikan.
Bukankah janji tidak boleh diingkari?

Hari ini aku menulis kembali. Entah apa yang mendorongku untuk menulis.
Mungkin kamu, hatiku, otakku, atau aku hanya ingin menumpahkannya.
Bercerita kepada semuanya bahwa aku telah kehilangan.

Hey, bukankah kehilangan sangat menyakitkan?
Aku tau kamu sangat mengerti tentang ini.
Apakah harus diperjelaskan lagi alasan aku menuliskan ini untukmu?
Aku bukan mengemis memintamu kembali, Tapi aku hanya menanyakan tentang apa yang sering kita bicarakan dan rencanakan
Waktu kita tidak sebentar. Dan cerita kita tidaklah singkat untuk sampai di titik ini. Kamu ingat bukan??
Sudahlah, aku tak ingin kita terus seperti ini. Kembalilah jika kau menginginkannya.
Jika tidak, mungkin aku akan merasakan apa yang kamu rasakan kemarin.
Dan keputusan ini, sangat berat untukku.

Haruskah secepat ini?

Aku mohon. Jangan sekarang...

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka