Saya sering berpikir tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Entah satu detik, satu menit, satu jam, hari, minggu, bulan, tahun atau abad sekalipun. Sekarang saya bahagia, belum tentu satu jam kemudian bahagia itu masih ada dan begitupun sebaliknya. Memang sebenarnya ini bukan hal yang terlalu penting untuk dipikirkan. Namun bagi saya, waktu adalah hal yang paling terpenting dalam hidup karena setiap detik menyimpan memori.
Saya terkadang takut akan sesuatu yang nantinya akan datang di hidup saya. Apalagi tentang kehilangan. Saya sering berpikir bagaimana nanti jika waktu memisahkan saya dengan kedua orang tua saya. Entah karena saya menikah atau saya meninggal atau bahkan orang tua saya meninggal. Begitupun dengan para sahabat saya. Saya sering berpikir sampai kapan saya akan terus bersama mereka. Apakah besok atau lusa semuanya masih sama ataukah tidak.
Saya belum siap untuk menghadapi jika semuanya harus berebeda nantinya. Tapi saya tidak bisa mencegah sesuatu yang akan terjadi nantinya. Saya hanya bisa berusaha untuk menikmati setiap detik yang berlalu bersama mereka. Memberikan mereka yang terbaik dan membuat bahagia, dengan cara apapun.
Saya selalu berpikir bahwa semua yang terjadi adalah takdir, namun sahabat saya mengatakan bahwa semua ini adalah kita yang memilih dan Tuhan yang menentukan. Jadi yang benar seperti apa?
Saya belum siap jika semuanya berubah, mungkin kamu berpikir bahwa saya tidak dewasa. Namun saya takut akan perubahan dan ditinggalkan. Bukankah kamu juga?
Sekarang saya ingin bertanya, apakah kamu siap?
Saya terkadang takut akan sesuatu yang nantinya akan datang di hidup saya. Apalagi tentang kehilangan. Saya sering berpikir bagaimana nanti jika waktu memisahkan saya dengan kedua orang tua saya. Entah karena saya menikah atau saya meninggal atau bahkan orang tua saya meninggal. Begitupun dengan para sahabat saya. Saya sering berpikir sampai kapan saya akan terus bersama mereka. Apakah besok atau lusa semuanya masih sama ataukah tidak.
Saya belum siap untuk menghadapi jika semuanya harus berebeda nantinya. Tapi saya tidak bisa mencegah sesuatu yang akan terjadi nantinya. Saya hanya bisa berusaha untuk menikmati setiap detik yang berlalu bersama mereka. Memberikan mereka yang terbaik dan membuat bahagia, dengan cara apapun.
Saya selalu berpikir bahwa semua yang terjadi adalah takdir, namun sahabat saya mengatakan bahwa semua ini adalah kita yang memilih dan Tuhan yang menentukan. Jadi yang benar seperti apa?
Saya belum siap jika semuanya berubah, mungkin kamu berpikir bahwa saya tidak dewasa. Namun saya takut akan perubahan dan ditinggalkan. Bukankah kamu juga?
Sekarang saya ingin bertanya, apakah kamu siap?
Comments
Post a Comment