Skip to main content

Kawanku Yang Tak Pernah Mengerti

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-26

Teruntuk: Kawanku yang tak pernah mengerti

Kamu tidak akan pernah mengerti mengapa ia selalu ingin bersamamu. Dan kini aku akan menjelaskannya.

Tuhan telah mentakdirkan kalian untuk bertemu. Untuk saling mengisi satu sama lain. Terlebih diposisinya yang sudah lama merasa hampa. Dan terlalu lama memendam semua permasalahannya. Mungkin kamu tau untuk alasan ini. Sosokmu hadir dalam bentuk wujud dari doanya selama ini. Ia selalu meminta agar dihadirkan sosok lelaki yang membuat ia merasa nyaman dalam segala hal, dan kamu datang melengkapi pintanya. Mungkin kamu tidak akan pernah mengerti.

Ia selalu ingin kamu hadir setiap hari. Ia selalu ingin kamu ada. Aku tau ini memberatkan dirimu, bahkan aku juga tau bahwa kamu pernah memarahi bahkan menjauhi dirinya hanya karena kamu tak ingin ia bersedih jika kamu tak lagi ada untuknya. Tapi, kamu terlambat kawan. Ia sudah terikat olehmu, dengan kamu melakukan hal itu ia hancur. Ia hancur kawan! Hanya saja ia tak mau kamu melihatnya seperti itu. Ia ingin menunjukan bahwa ia bisa tanpa dirimu. Agar kamu kembali.

Dibalik sifatnya yang selalu ceria dihadapanmu, ada satu kekhawatiran dalam dirinya yang selalu menghantui. Ia takut akan kehilangan dirimu. Dalam doa ia selalu menyebut namamu. Ia sadar, bahkan amat sadar bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Namun ia selalu meminta kepada Tuhan agar kamu selalu ada, dalam bentuk apapun itu. Agar kamu selalu setia, dalam nyata maupun doa. Agar kamu tidak ingkar akan janji. Agar kamu tidak cepat untuk pergi.

Dia tidak menginginkan lebih, dia hanya menginginkan kamu selalu ada. Mungkin bagimu ini adalah tuntutan yang sangat berat. Namun ini adalah yang terbaik untuknya. Karena baginya kamu adalah segalanya, kamu adalah semangat dan kamu adalah atmosfer penggerak dirinya. Meskipun ia sering tersakiti atas kemauannya ini. Meskipun ia selalu terbakar oleh api cemburu yang tak tau harus dipadamkan dimana. Meskipun ia harus menangis bila kamu bahagia. Ia terima itu kawan. Ia hanya ingin kamu selalu mengiatnya. Ia ingin kamu mengerti dirinya.

Tapi aku ragu kamu akan mengerti. Bahkan aku sangat yakin pada kalimat ini pun kamu belum mengerti. Ah! Apakah kamu benar-benar tidak akan mengerti kawan?

Ada satu hal yang ingin aku tanya kepadamu. Apakah ia sebegitu berarti untuk dirimu kawan? Apa perasaanmu sama seperti dirinya? Apakah kamu juga takut kehilangan dirinya? Jawab kawan. Aku ingin dengar jawabanmu.

Tertanda: orang yang selalu memperhatikan kalian dari dekat

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka