Skip to main content

Surat Pertama untuk Ibu

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-1

Untuk: Ibu yang bebby rindukan

Assalamualaikum ibu....
Apa kabar? Bebby, mama, om, eral, evan dan tante baik-baik aja. Semoga ibu di sana juga bahagia. Ini surat pertama bebby untuk ibu. Surat pertama yang bebby tulis juga untuk project ini. Semoga ibu dapat membaca surat ini.

Ibu maaf, bukannya aku tidak merindukanmu namun aku lebih sering untuk menutupi perasaan ini. Maaf kalau aku sangat jarang ke rumah ibu. Bukannya aku tidak ingin, hanya aku takut karena aku tidak sanggup melihat semuanya. Setiap kesana aku selalu ingin menangis namun sekuat mungkin aku menahannya. Aku ngga mau terlihat lemah di depan mama bu. Namun ibu harus percaya bahwa aku selalu mendoakan ibu. Selalu

Ibu...
Semuanya sudah berubah, aku sudah bukan lagi anak kecil berseragam yang selalu ibu tunggu di bangku ruang tamu saat matahari sudah mencapai puncaknya. Bukan aku yang selalu ibu suapi makanan dan sangat dimanja. Bukan lagi bebby yang dulu selalu bercanda ber-3 di tempat tidur bersama ibu dan mama. Semuanya telah berubah. Bahkan tempat tinggal kita dan situasi di dalamnya.

Aku masih ingat pada saat itu. Aku telah berjalan di tengah teriknya matahari siang. Dan aku langsung melihat mba Juli berlari ke arahku dan memelukku. Pada saat itu aku bingung kenapa ia tiba-toba memelukku dan mengucapkan kata sabar. Ia membawaku menuju rumah. Dan aku melihatnya, bendera kuninh tepat di depan rumah. Andai aku tau saat itu engkau akan pergi jauh dan takkan kembali. Hari itu aku tidak akan bersekolah dan tetap menungguimu bersama mama dan om. Semuanya berlalu sangat cepat. Tepat di bulan ke-4 sakitmu. Sakit yang telah merenggut semangatmu. Membuat ibu terbaring tak berdaya di tempat tidur. Apa yang ibu rasakan saat itu bu? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya ada sesuatu bola kecil yang bersarang dalam tempat semua sarafmu berkumpul. Semoga pada saat itu Allah telah meluruhkan dosa pada sakitmu itu bu.

Di sana enak ya bu? Apa rasanya di surga? Pasti enak ya? Banyak buah, makanan bahkan minuman yang mengalir tak henti dan rasanya tak pernah berubah. Aku percaya suatu saat nanti kita dapat berkumpul kembali di sana. Aku, ibu, mama, om, tante, eral, evan, mana titi sekeluarga, bu titin sekeluarga dan semuanya. Semuanya bu... :")

Ibu, sekarang Eral sama Evan sekarang udah besar, mereka udah ngga nakal sama aku. Malah kita sering main atau seladar berbincang seru. Seperti yang selalu aku ceritakan dalam bait doa untukmu. Mungkin jika engkau masih ada, engkau tersenyum bahagia bangga melihat ini semua. Dan mungkin ada beberapa hal yang ngga akan terjadi dan membuatnya seperti sekarang.

Oh iya, apa ibu sudah diberitahukan oleh Allah tentang rindu yang aku titipkan melalui doa saat sholat atau bahkan saat hujan tiba? Hmm atau mungkin tanpa Allah memberitahu ibu sudah mendengarnya? Aku harap begitu. Ibu tau ngga kenapa aku selalu menitipkan rindu atau sekadar berdoa saat hujan tiba? Karena banyak yang mengatakan bahwa berdoa saat hujan tiba niscaya Allah akan mengabulkannya. Dan Hujan adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Ah iya mungkin ibu sudah mengetahuinya lebih dahulu.

Ibu, maaf jika dulu aku hanya aku yang manja dan tidak bisa berbuat banyak saat ibu terbaring lemah. Hanya bisa menatap saat semua alat-alat rumah sakit terpasang di tubuh ibu. Bahkan saat kotoran berwarna merah itu keluar dan dibersihkan sama mama aku pun tidak bisa berbuat apa-apa. Aku tidak banyak membantu mama saat menjaga ibu. Maafkan aku ibu...
Mungkin jika waktu dapat diputar kembali. Aku akan lebih menghargai setiap detik yang terjadi diantara kita...

Ibu.... diam-diam aku sering menangis jika aku sangat merindukanmu tapi mama ngga pernah tau akan hal ini. Cukup kita berdua aja yang tau ya jangan bilang ke mama hihi. Ibu, apakah jika engkau datang ke mimpiku itu berarti kamu sedang merindukanku di sana?? Aku harap begitu.

Banyak yang ingin aku ceritakan kepadamu. Aku ingin memelukmu seperti dahulu. Ingin tertawa lepas denganmu. Ingin ditunggu saat pulang sekolah dan disuapi makanan denganmu seperti dulu. Tapi aku sadar semuanya tak mungkin kembali. Karena ALLAH yang lebih mempunyai kehendak atas semuanya. Engkau telah kembali kepadanya. Aku yakin engkau dapat bahagia dan terus menjagaku dalam kejauhan. Meskipun aku tak bisa merengkuh ragamu tapi aku yakin engkau selalu ada, dihatiku.

Ibu, aku belajar sesuatu hal dari dirimu. Tentang ketegaran seorang perempuan yang tidak pernah mengeluh tentang apapun termasuk sakitnya engkau yang secara tiba-tiba. Aku sangat mencintai dan merindukanmu.

Tunggu aku di rumahmu untuk berdoa dan menaburkan kelopak mawar untukmu bu.....


Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untukmu disana.


Sampai jumpa di tempat keabadian, ibu....


Dari: cucumu yang selalu menitikkan air mata saat mengucapkan rindu untukmu dan bercerita kepada Allah.....

** Surat ini terpilih untuk di repost pada web utama #30HariMenulisSuratCinta (Pos Cinta)
http://30harimenulissuratcinta.poscinta.com/?p=375 ***Klik link untuk menuju laman

Comments

  1. surat untuk orang yang sudah tiada memang selalu mengharukan.. :')

    tapi aku bingung, cucu kok manggilnya 'ibu', bukan 'nenek'.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih udah baca surat aku :)
      Dulu manggil beliau nenek. Tapi setelah umur 3 thn aku j ikutan manggil ibu gara2 ngikutin mama + om hhehe dan beliau nganggep aku anak bungsunya :")

      Delete
  2. Bebb, ini surat macam apa sih? Air mata ngalir deres loh ini :''''''''''(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe beneran nangis na? :) makasih ya udah bacaa hhehe

      Delete
  3. selalu terharu klo baca yg berhubungan dengan ibu :')

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka