Skip to main content

Ramadhan Punya Cerita

Alhamdulillah. Satu bulan penuh ramadhan telah dijalani. Dan di tahun ini ramadhan terasa berbeda.

Di bulan ini aku mendapat pelajaran. Untuk tidak menjadi orang yang egois terhadap perasaan diriku sendiri, tidak menuduh dan memaksa seseorang untuk menyenangkan hatiku, dan tidak berlebihan terhadap sesuatu hal yang tidak akan merubah hal lainnya.

Aku juga mulai paham tentang artinya seorang sahabat dalam keadaan apapun. Sahabat yang tidak akan pernah terpecah meskipun ia terlibat dalam masalah. Tak ada kata egois dalam "sahabat" yang ada hanya satu "rasa yang tak pernah terpisahkan". Dan ini untuk mereka. 

**namun nampaknya ini belum bisa aku terapkan ke kamu. Karena kamu terlalu spesial dan berbeda.**

Ada beberapa yang lain. Satu sisi membuat sedih, tapi di sisi lain ada beberapa yang membuat bahagia dan selalu bersyukur.

Ramadhan tahun ini, kami semua kehilangan sosok bapak (kakek aku). Ia meninggalkan kami untuk selamanya secara tiba-tiba. Membuat kami sangat kehilangan dan sedih. Tapi itu sudah menjadi jalan Allah. Dan kami hanya dapat menerima dengan ikhlas.

Tahun ini papi dan sarah hadir sebagai pelengkap. Membuat ramadhan tahun ini jadi semakin berarti karena kehadiran mereka. Terutama mama. Aku senang mama lebih ceria dari tahun-tahun sebelumnya. Dan ini merupakan takdir yang terbaik dari Allah untuk kami.

Tahun ini pun mereka masih menemaniku. Semuanya-yang jika disebutkan terlalu banyak-mereka yang seharusnya mengerti tanpa harus disebut. Terima kasih karena kalian masih tetap di sampingku.

Dan untuk teman-teman baruku-yang tidak harus disebut karena seharusnya mereka sadar, terima kasih telah datang dan menjadi bagian dalam alur cerita;entah drama ataupun bukan, dalam hidupku. Terima kasih karena kalian telah mewarnai ramadhan tahun ini.

Dan untuk kamu, aku senang karena ini tahun ke dua kita bersama-sama. Meskipun tak ada yang berbeda. Tapi tetap ada yang berbeda dari kita. Mungkin kamu menyadarinya, semoga. Terima kasih atas waktu yang telah kamu berikan untuk semuanya. Terima kasih telah menetap dan hadir di ramadhan tahun ini.

Untuk Allah sang maha kuasa dan pemberi takdir baik, terima kasih karena engkau masih mengizinkan aku untuk menikmati ramadhan tahun ini bersama mereka yang aku sayangi dan cintai (semoga mereka pun). Terima kasih karena engkau telah memberikan waktu dan izin untuk takdir baik pada tanggal 26 Juli 2014 kemarin. Terima kasih. Semoga engkau masih mengizinkan aku berkumpul dengan mereka di ramadhan tahun depan. Aamiin

Tertanda
-bee-

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka