Aku semu, tidak nyata
Aku khayal, takkan pernah bisa kamu raih
Aku diam tak bergerak
Aku mati dan aku hanya ilusi
Tetapi …
Aku ada dihatimu
Aku tak dapat dilihat
Meskipun engkau mempunyai mata yang indah
Tak dapat terlihat
Meski sinar matahari memancarkan benderangnya
Aku hanya bisa
dirasakan dan aku terjaga tepat dihatimu
Hatimu yang selalu kupercaya
Hatimu yang membuatku nyaman
Hatimu yang tulus
Aku selalu menemani langkahmu
Langkah kecil yang selalu membuatku melukiskan senyuman
indah
Senyuman yang tak lagi ada
Aku rindu ….
Aku dapat memberikan ketenangan jiwamu
Jiwa yang selalu menjadi siluet raga indahmu
Selalu menuntunmu
Seperti ibu yang menggenggam erat buah hati nya
Sekarang??
Tidak … aku terlupakan
Rindu …
Sekarang aku diabaikan olehmu
Dilupakan dan dihilangkan
Seperti ulat bulu yang merusak tanaman
Seperti bunga layu yang merusak keindahan musim semi
Seperti pecahan kaca yang dapat melukaimu
Aku terbuang
Dilupakan … seketika
Hampa ku rasa
Aku selalu tertutupi oleh dirinya
Dirinya yang mempunyai senjata untuk membunuhmu
Membunuh dengan pesona indah yang iatawarkan
Hanya sementara
Membuatmu angkuh
Aku termenung .. tak berdaya
Bagai batu karang yang selalu terhempas air laut
Aku rapuh ..
Air mataku keluar dari tempat persembunyiannya
Menenggelamkan hatimu
Ya.. hati tulusmu
Aku tetap berada disini
Tempat suci diragamu
Inginku menyelamatkanmu
Menyelamatkan dari keterpurukan dan tersesatnya dirimu
Seperti sudah membuat janji kepada tuhan
Aku abadi
Berdiri … menunggumu
Kembali … seperti dulu
Sampai kamu bebas.. kembali
Menuju cahaya teRang itu
Seperti bendra tanah air yang meRDEKa
Merah putih yang abadi
Ibu pertiwi yang tEgar
Aku harus semangat
Seperti semangat pemuda yang bangkit
Garuda yang selalu terdepan
Dan bagai bintang yang tak meredupkan sinarnya
Aku akan bertahan
Menajagamu… jiwa putihmu
Seandainya kamu tau
Aku letih karna kau abaikan
Aku terluka karna kau melukai putihnya diriku
Aku rindu
Rindu diperlakukan selayaknya aku diperlakukan
Tidak seperti ini !!!
Dibuang !! dilupakan, tak dihargai
Aku seperti kertas putih yang ternodai oleh tinta hitam
Ingin ku berteriak kepadamu
Agar kau tersadar oleh kehadiranku
Tersadar bahwa aku dikirim tuhan untukmu
Untuk menjaga kau
Menjaga agar kau tidak terjatuh dan melukai raga indahmu
Tapi ..
Aku yakin, suatu saat kau akan merasakan kehadiranku
Meyesal karena kau dibutakan oleh pesona dirinya
Perlu kamu ketahui
Aku …
Si khayal, semu dan mati’
Adalah kejujuran yang selalu abadi
Dihatimu …
Hati putih dijiwa dan raga yang indah
** NB: Puisi ini dibuat pada saat mengikuti lomba FLS2N Tingkat DKI Jakarta
Comments
Post a Comment