Skip to main content

Seandainya Kamu Tahu (Khayal, Semu dan Mati tetapi aku abadi)


Aku semu, tidak nyata
Aku khayal, takkan pernah bisa kamu raih
Aku diam tak bergerak
Aku mati dan aku hanya ilusi
Tetapi …
Aku ada dihatimu

Aku tak dapat dilihat
Meskipun engkau mempunyai mata yang indah
Tak dapat terlihat
Meski sinar matahari memancarkan benderangnya
Aku  hanya bisa dirasakan dan aku terjaga tepat dihatimu
Hatimu yang selalu kupercaya
Hatimu yang membuatku nyaman
Hatimu yang tulus

Aku selalu menemani langkahmu
Langkah kecil yang selalu membuatku melukiskan senyuman indah
Senyuman yang tak lagi ada
Aku rindu ….
Aku dapat memberikan ketenangan jiwamu
Jiwa yang selalu menjadi siluet raga indahmu
Selalu menuntunmu
Seperti ibu yang menggenggam erat buah hati nya
Sekarang??
Tidak … aku terlupakan
Rindu …

Sekarang aku diabaikan olehmu
Dilupakan dan dihilangkan
Seperti ulat bulu yang merusak tanaman
Seperti bunga layu yang merusak keindahan musim semi
Seperti pecahan kaca yang dapat melukaimu
Aku terbuang
Dilupakan … seketika
Hampa ku rasa

Aku selalu tertutupi oleh dirinya
Dirinya yang mempunyai senjata untuk membunuhmu
Membunuh dengan pesona indah yang iatawarkan
Hanya sementara
Membuatmu angkuh
Aku termenung .. tak berdaya
Bagai batu karang yang selalu terhempas air laut
Aku rapuh ..
Air mataku keluar dari tempat persembunyiannya
Menenggelamkan hatimu
Ya.. hati tulusmu

Aku tetap berada disini
Tempat suci diragamu
Inginku menyelamatkanmu
Menyelamatkan dari keterpurukan dan tersesatnya dirimu
Seperti sudah membuat janji kepada tuhan
Aku abadi
Berdiri … menunggumu
Kembali … seperti dulu
Sampai kamu bebas.. kembali
Menuju cahaya teRang itu

Seperti bendra tanah air yang meRDEKa
Merah putih yang abadi
Ibu pertiwi yang tEgar
Aku harus semangat
Seperti semangat pemuda yang bangkit
Garuda yang selalu terdepan
Dan bagai bintang yang tak meredupkan sinarnya
Aku akan bertahan
Menajagamu… jiwa putihmu

Seandainya kamu tau
Aku letih karna kau abaikan
Aku terluka karna kau melukai putihnya diriku
Aku rindu
Rindu diperlakukan selayaknya aku diperlakukan
Tidak seperti ini !!!
Dibuang !! dilupakan, tak dihargai
Aku seperti kertas putih yang ternodai oleh tinta hitam

Ingin ku berteriak kepadamu
Agar kau tersadar oleh kehadiranku
Tersadar bahwa aku dikirim tuhan untukmu
Untuk menjaga kau
Menjaga agar kau tidak terjatuh dan melukai raga indahmu

Tapi ..
Aku yakin, suatu saat kau akan merasakan kehadiranku
Meyesal karena kau dibutakan oleh pesona dirinya
Perlu kamu ketahui
Aku …
Si khayal, semu dan mati’
Adalah kejujuran yang selalu abadi
Dihatimu …
Hati putih dijiwa dan raga yang indah
** NB: Puisi ini dibuat pada saat mengikuti lomba FLS2N Tingkat DKI Jakarta

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka