Skip to main content

Jemari Yang Tak Terpaut [Tema 1, 17 July] #FF2in1

         Detik demi detik mulai berlalu. Desahan angin turut menemaniku. Taman Rajawali. Disinilah aku berada. Menanti seseorang yang telah berjanji kepadaku untuk menemuiku, sore ini. Dia sosok yang selalu aku dambakan. Paras menarik yang tak dapat aku hilangkan dari pikiran; maupun hatiku.

Lelaki dengan tinggi 173cm berjalan mendekatiku. Bibirku memunculkan pola lengkungan yang indah. Dia Rian, seseorang yang sudah aku tunggu sejak beberapa menit yang lalu. Lelaki yang sudah melumpuhkan saraf otakku ketika memikirkannya. Aku sudah menantikan hari ini, hari dimana ia akan mengajakku berkencan. Aku harap ia akan menyatakan perasaannya padaku.

“Tar, maksud aku mengajakmu bertemu hari ini itu untuk… umm… ada sesuatu yang mau aku bilang ke kamu, kalau aku……..” Rian mengucapkannya secara terbata. Ah apakah ia tidak tahu jantungku terus berdegup kencang menunggu sebuah kata darinya terucap. Rian ayo cepat katakan, gumamku dalam hati.

“Sayang!!”

Suara itu membuat aku dan Rian mencari sumber suara. Ternyata suara itu berasal dari perempuan yang berdiri tidak jauh dari kami. Perempuan berparas asia, hidung mancung, wajah yang tirus dan memakai dress berwarna putih itu melambaikan tangan kearah Rian. Rian tersenyum menyambutnya. Mengulurkan tangan seraya menggenggam sebelah tangan wanita itu. seharusnya jemari itu merengkuh jemariku yang lemah, desis Tara dalam hati.

“Ra, kenalin. Ini Hilda. Pacar gue”


                Hatiku hancur berkeping-keping. Tak berdaya seluruh sarafku mendadak lumpuh. Kelu lidahku untuk bersuara. Jadi ini jawaban penantianku selama tiga tahun lamanya? Sebuah penantian yang tak dapat aku terima. Semuanya hanya sebuah perasaan yang tak tersampaikan. Apakah cinta akan terus menyakitkan?

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka