Skip to main content

Indahnya Kepulauan Komodo, Indonesia (LOB Labuan Bajo)


Akhirnya Labuan Bajoooo !!!!!! pemandangan indah Labuan Bajo dari langit sebelum landing udah begitu indah. Gue ngga sempet foto, Debby yang foto jadi ngga bisa share gimana bagusnya pemandangan Labuan Bajo dari atas, maaf. Setelah menginjakan kaki di Labuan Bajo, hal pertama yang kami lakukan adalah…..foto !! :D

Bandara Labuan Bajo

Sesampainya di Labuan Bajo, kami beserta rombongan (Kak Henry, Kak Bima, Kak Fili dan Kak Imelda) di temani oleh guide kita, pak Hatta langsung menuju mini market. Kita harus beli persediaan cemilan untuk beberapa hari karena kita akan LOB (Live on Boat). Gue sama Debby ngga banyak beli makanan, karena kita bingung mau beli apa. Yang kita beli malah puff buat mandi K hehe. Setelah ke mini market, pak Hatta langsung mengarahkan kami menuju pelabuhan Labuan Bajo. Dari pelabuhan Labuan Bajo, kami menaiki kapal kecil untuk menuju kapal phinisi yang letaknya agak jauh dari dermaga.

Pelabuhan Labuan Bajo (Kak Imelda on frame :P)


Sebelum pergi, gue sempat cari artikel tentang perjalanan ke Komodo. Hampir semua yang pernah kesana melakukan LOB. Namun dengan kapal yang berbeda-beda. Gue kira kapal gue sama Debby akan sama kayak kapal Karin waktu itu, ternyata beda. Tim foxs dan cosmopolitan nyediain private kapal phinisi yang cukup keren dan gede. Di deck kapal terdapat bantal + kasur santai yang jadi zona mager kami dan Tim. Apalagi pemandangan laut biru serta bukit-bukit yang keren, tambah menjadikan tempat ini sebagai zona wajib setiap harinya.

Kapal Phinisi kami
Zona Mager :p



Setelah makan siang di kapal, dengan menu yang serba ikan. Sampai bosen karena 3 hari makan ikan terus, tapi ikannya enak hehehe. Perjalanan LOB pertama di mulai. Pulau pertama yang kami datangi adalah Pulau Bidadari, namanya sih boleh sama kayak pulau yang ada di kepulauan seribu. Tapi, pemandangannya jauh berbedaa !! pulau ini pulau tidak berpenduduk, dengan pasir halus berawarna putih dan beberapa karang besar, pulau bidadari ini terlihat semakin cantik seperti namanya.

suasana makan siang pertama


candid

Pulau Bidadari yang cantik



It’s time to snorkeling !! setelah ke pulau Bidarari, kami langsung menuju pulau kanawa untuk melakukan snorkeling. Ini merupakan snorkeling pertama bagi Debby, sebelumnya gue bilang ke Debby kalau nanti pas snorkeling yang terpenting adalah jangan panic. Tapi, Debby tetep panik sehingga harus ditarik-tarik dan dipegangin pak Hatta pas snorkeling. Keindahan bawah laut kepulauan komodo emang ngga diragukan. Semuanya indah !! karang-karang, ikan-ikan kecil yang berenang semuanya keren !!




Setelah snorkeling, kita menuju Pulau Mawan. Di pulau ini ngga ada hal yang terlalu special. Tapi ketika kalian melakukan trecking ke atas bukitnya, pemandangan dari atas bukit ini luar biasa !!! karena kemarin sedang musim kemarau, bukitnya jadi terlihat seperti padang savanna. Keren !!



Beautiful Mawan

Keesokan harinya adalah hari yang paling ditunggu-tunggu sama gue. Karena apa? Karena dari awal gue nyari info tentang pulau komodo, tempat yang mau banget gue datengin adalah Gili Lawa. Dan hari itu gue trekking ke atas Gili Lawa. Sempet jiper pas ngeliat treknya kayak apa. Dan ngga yakin juga bisa sampe puncak karena sebelumnya gue belum pernah nanjak jauh dengan jalur yang banyak pasir + batu serta tinggi kayak gitu. Tapi karena gue mau banget sampe puncak, akhirnya dengan sekuat tenaga gue terus naik ke atas. Debby berenti ditengah perjalanan karena dia udah ngga kuat nanjak lagi. Mungkin karena efek semalem dia masuk angin. Dan ternyata benar, apa yang gue liat di foto waktu itu tentang Gili Laba. Pemandangan di atas puncaknya keren bangeettt !! tapi gue sama yang lain telat 10 menit dari waktu matahari terbit L  Capek sih, tapi dengan lo duduk di batu sambil ngeliatin pemandangan dan tarik napas, semua capek hilang seketika. Masya Allah, keren banget!! Bahkan untuk foto aja sebenernya males :”) Cuma mau duduk-duduk aja sambil kena angina dan ngeliat pemandangan pulau komodo dan Gili Lawa dengan laut yang biru banget. Oh ya! Semakin siang, warna air lautnya semakin terlihat perbedaan gradasi warnanya loh. Bagus banget!

 
 

Gili Lawa Darat yang mengagumkan

Setelah capek trekking di Gili Laba, sehabis sarapan kami melanjutkan perjalanan ke Laka makasar dan snorkeling di manta point. Beruntungnya gue sama Debby bisa ngeliat ikan manta yang gede banget !!! sayangnya kita pake life jacket jadi ngga bisa ke bawah dan foto mendekati manta huhu tapi ngeliatnya aja udah seneng banget !!!


Laka Makassar


Snorkeling in Manta Point

Lelah snorkeling, kita langsung diajak ke pink beach !! tapi karena pink beach rame turis, akhirnya pak Hatta mengajak kami ke pulau kelaki. Dan kalian tau apa? Pasir di kelaki jauh lebih berwarna merah muda daripada di pink beach. Sssttt belum banyak turis yang tau tentang pulau ini loh :p warna merah muda di pasir ini dipengaruhi oleh koral yang berwarna merah muda yang terdapat pada lautnya. Jadi ketika ombak sedang menyapu pasir pantai, warna merah mudanya semakin terlihat :3




(atas: Pink Beach, bawah: Pantai Kelaki)


It’s sunset  time !! malam terakhir di kepulauan komodo kita habiskan di pulau kalong. Pada waktu sunset tiba, kalong-kalong yang ada di pulau ini berterbangan berpindah tempat untuk mencari makan. Jadi bisa kalian bayangkan gimana keren dan indahnya ngeliat ribuan kalong yang berterbangan di atas kapal dan menjadi pemandangan sunset yang indah + jarang ditemuin di Jakarta.

kalongnya ngga keliatan jelas :(

Hari terakhir di Kepulauan Komodo. Pagi-paginya kami melakukan trekking ke pulau padar. Kemarin Pak Hatta bilang, kalau udah bisa sampai puncak Gili Lawa, pasti bisa sampai puncak padar juga. Tapi ternyata jalur padar lebih asdfghjklbzz daripada Gili Lawa. Kalau di Gili Lawa kalian akan nemuin jalur yang nanjak, tinggi, ngga licin, tapi terjal, sedangkan di padar kalian akan nemuin jalur yang panjang, licin karna jalurnya pasir semua, berdebu, dan lebih melelahkan pokoknya. Tapi Debby lebih memilih jalur padar dari Gili Lawa -.- akhirnya dengan sekuat tenaga (karena kemarin habis trekking Gili Lawa) kami sampai kepuncak padar. Ngga kalah keren dari Gili Lawa, Padar mempunyai pemandangan menarik dengan 3 lekukan pantai yang memiliki warna pasir berbeda. Hitam, putih dan merah muda. Benr-bener keren dan ngga sia-sia nanjak sampai ke puncak. Waktunya untuk istirahat dan berfoto-foto :D





Setelah itu, kita menuju ke Pulau Rinca. Yeaayy ketemu Komodo yeaayy !! karena kita sudah lelah, jadi saat tiba di pulau rinca, tujuan kita hanya melihat komodo dan kembali ke kapal. Tidak melalukan trekking kembali, padahal di pulau ini kita bisa mengambil trekking short, medium dan long Trecking sesuai kesanggupan para turis. Oh ya di Pulau ini banyak sekali monyet, ular, rusa, dan kerbau sebagai makanan para komodo loh. Baru memasuki kawasan ini, kita sudah disambut oleh komodo yang sedang berjemur di bawah pohon. Kata ranger (pawing komodo (?)) komodo kalau siang hari memang cenderung diam dan berada di bawah pohon untuk berlindung dari sinar matahari. Sedangkan anak komodo berada pada ranting pohon agar tidak menjadi makanan komodo besar. Komodo makan sebulan sekali loh, dan komodo mati bukan karena penyakit melainkan karena semakin tua umurnya, gigi yang dimilikinya akan habis secara berkala. Sehingga mereka tidak bisa mencari mangsa untuk makan dan akan mati dengan sendirinya. Ketika mati bangkai komodo itu akan menjadi santapan bagi komodo lainnya. Saling menguntungkan yaa :P

keling banget shay :(

gersang banget kan :")


Hari terakhir sailing dihabiskan di Pulau Kelor. Menunggu sunset tiba dan ada sesi tukeran kado bersama Debby. Liburan yang indah. Liburan yang berawal dari mimpi. Benar-benar tak terlupakan. Seperti melarikan diri selama beberapa hari untuk melupakan sejenak apa yang terjadi di Ibu Kota hahaha :p

menunggu senja di pulau Kelor




kado dari debbshay :3
                Selesai menikmati senja, kami kembali ke kapal Phinisi untuk melakukan perjalanan ke pelabuhan Labuan Bajo. Sekitar 30 menit, kita sampai di pelabuhan Labuan Bajo. Turun dari kapal Phinisi, melambaikan tangan kepada kapten dan awak kapal yang baik. Dan check in hotel untuk beristirahat. Karena besok siang kami harus kembali ke Jakarta dengan melakukan perjalanan kurang lebih 4 jam (Labuan Bajo – Bali – Jakarta, terhitung waktu transit). Sebelum ke Hotel, kami makan seafood di pinggir pelabuhan.

Pemandangan dari jendela kamar hotel The Jayakarta Suites
                Di hotel, gue dan Debby langsung istirahat. Dan kita masih berasa “goyang-goyang” di kapal hahaha (fyi kita masih ngerasain itu sampe beberapa hari setelah kembali ke jkt). Esok paginya,, pemandangan di depan jendela kamar kita sangat luar biasa kerennya. Bener-bener ngga mau ninggalin Labuan bajo rasanya. Masih mau LOB, sarapan ala-ala, makan pisang goring saus caramel di deck, minum es kelapa, ngeliat lumba berenang, parno karena tiba-tiba ada burung gagak item di kapal, mabok karena mandi pas lagi kapal berlayar, tidur di deck pake jaket + selimut, dan duduk di pasir sambil ngeliatin air laut. Aaaah liburan yang ngga bakal bisa dilupain banget pokoknya. Makasih buat kak Imel yang selalu ngejagain kita, Kak Henri yang udah ngeyakinin papanya Debby supaya boleh ngizinin, Kak Fili yang foto-fotonya ciamik bangeet dan kak Bima yang udah shoot video dan ngga bt kalo kita harus berulang kali take, melisya + septian yang udah fotoin dan semuanya yang udah ngvote untuk 20% penjurian. Dan gue ngerasa beruntung karena bisa punya kesempatan kayak gini J

     Dan buat Foxs serta Cosmopolitan, ini benar-benar dream destination kami !! penyusunan tempat, acara, dan fasilitas yang dikasih benar-benar memuaskan. Terima Kasih :3
     
        Dan buat Debbshay, you're awesome !! hahahahaha






** Mau tau cerita saat gue mengikuti kompetisi ini sampai persiapannya?? Baca aja yang ini :3

. Satu
. Dua



Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Review: Novel Melbourne;Rewind

Winna Efendi Gagasmedia, 2013 328 Halaman Rp. 52.000,- Blurb Pembaca tersayang, Kehangatan Melbourne membawa siapa pun untuk bahagia. Winna Efendi menceritakan potongan cerita cinta dari Benua Australia, semanis karya-karya sebelumnya: Ai, Refrain, Unforgettable, Remember When, dan Truth or Dare. Seperti kali ini, Winna menulis tentang masa lalu, jatuh cinta, dan kehilangan. Max dan Laura dulu pernah saling jatuh cinta, bertemu lagi dalam satu celah waktu. Cerita Max dan Laura pun bergulir di sebuah bar terpencil di daerah West Melbourne. Keduanya bertanya-tanya tentang perasaan satu sama lain. Bermain-main dengan keputusan, kenangan, dan kesempatan. Mempertaruhkan hati di atas harapan yang sebenarnya kurang pasti. Setiap tempat punya cerita. Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari Melbourne bersama pilihan lagu-lagu kenangan Max dan Laura. Enjoy the journey, EDITOR *** Akhirnya selesai juga baca novel ini. Sudah lama aku in

Review: Novel Andai Kau Tahu

Dahlian Gagasmedia, 2013 366 Halaman Rp. 50.000 Blurb Pengakuannya membuatku merona. Dalam sesaat aku terpaku memandangnya... seolah ia hanya imaji belaka. Bahwa semua ini hanya mimpi di suatu malam. Seolah tak mengerti kejengahanku, kejujuran demi kejujuran meluncur keluar dari bibirnya. Tentang pujian tulusnya akan maknaku di hidupnya. Tentang harapannya akan diriku yang hadir di hidupnya selamanya. Aku belum cukup mengenalnya. Aku tak pernah memikirkannya. Jadi, bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya, bahwa perasaanku dan perasaannya tidak berada di garis yang sama? *** Andai Kau Tahu bercerita tentang Tania seorang perempuan cantik berumur 21 tahun yang harus menerima perjodohan dari ayahnya. Ayahnya menjodohkan Tania dengan anak sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter karena ayahnya ingin mewariskan rumah sakit miliknya ke orang yang benar dan merupakan suami dari Tanis. Tania yang menolak perjodohan itu pun melarikan diri dari rumahnya menuj