Skip to main content

Paket Kejutan [Tema 2, October 23] #FF2in1

Anita masih mengeluarkan air matanya. Sedari tadi ia terus menangis tersedu-sedu mengingat handphonenya yang hilang. Tara sahabatnya pun tidak melepaskan pelukannya meskipun seragam sekolah bagian pundaknya sudah basah terkena air mata Anita.
                “Tenang Ta, ikhlasin aja. Itung-itung amal buat orang yang nemuin hp lo” ujar Tara menenangkan.
                “Nggak bisa gitu Ra, itu Kado pemberian ayah yang terakhir. Gue ngga mau kehilangan hp itu”
                “Percaya deh sama gue. Dibalik kehilangan hp lo pasti ada hikmah besar yang udah Allah rencanain buat lo.” Tara mengusap punggung Anita perlahan. “Pulang yuk! Udah sore nih. Nanti kemaleman sampe rumahnya dan lo bisa dimarahin tante Cindy” Tara meraih tangan Anita seraya mengajaknya untuk bangkit meninggalkan kelas yang sudah kosong.
                Anita berjalan lemas di koridor sekolah yang menghubungkan kelasnya dengan parkiran sekolah. Di sampingnya ada Tara yang tidak berhenti mengunyah permen karet yang sesekali ia gembungkan menjadi balon. Terdengar langkah kaki yang mendekati mereka berdua, dan berhenti tepat di depan mata Anita yang sejak meninggalkan kelas selalu menatap kea rah lantai.
                “Sorry, lo yang namanya Anita bukan?” Ujar pria yang sangat Anita kenali
                “Iya, saya Anita. Kenapa ya kak?”
                “Ini Hp lo bukan? Tadi gue nemu di depan toilet. Pas gue liat di layar HP ada foto lo, kebetulan temen gue kenal sama lo dan daritadi gue nyariin lo buat ngembaliin ini. Nih hpnya, pasti lo udah panic ya daritadi.” Pria itu menjulurkan tangannya yang memegang Hp Anita.
                “Makasih banyak ya kak…. Umm” ucapan Anita berhenti ketika ia hendak menyebutkan nama sang Pria itu. Karena ia tidak mengetahui nama kakak kelas yang sedang berdiri di hadapannya.
                “Oh iya gue Kevin, salam kenal ya Anita. Gue cabut duluan ya bye” sang Pria yang bernama Kevin itu pergi meninggalkan Anita dan Tara yang mematung sejak awal ia berbicara seraya tersenyum .
                Anita membalas senyumnya. Jadi ternyata namanya Kevin, gumamnya dalam hati.
                “Ciee…. Sekarang udah tau nama pujaannya ni yee. Pujaan sejak awal MOS. Ciee” ledek Tara seraya mencolek dagu Anita Jahil. "Dapet paket kejutannya double dong ya Ta, Hp ilang + kenalan sama sang pujaan hahaha".
                 Anita tersenyum malu. Paket kejutan yang sangat berarti, gumamnya dalam hati sekali lagi.

"Bad Day - Daniel Powter"

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka