Skip to main content

Tawa Bahagia

Jam menunjukkan pukul 12.00, Anita masih duduk disebuah pelataran kampus. Kakinya terus menginjak bumi secara pelan, dilihatnya jam yang terletak di tangan kanannya sering kali. Sepertinya ia sedang menunggu seseorang. Lima belas menit berlalu, derap kaki seorang lelaki menghampiri Anita yang tampak jenuh; terlihat dari raut wajahnya. Lelaki itu tersenyum dan melambaikan tangan kearah Anita. Anita pun membalasnya.

“maaf lama.” Ucap lelaki tersebut.
“iya ngga apa-apa kok.” Balas Anita seraya menyunggingkan senyumnya.

            Mereka tampak akrab sekali. Dilihat dari cara mereka bersendau gurau dan sering kali menciptakan tawa yang bahagia. Lelaki itu seakan bercerita kepada Anita. Entah apa yang mereka bicarakan, tetapi dapat dilihat dari raut wajah Anita, ia sangat bahagia mendengarkan cerita lelaki yang di hadapannya. Begitupun dengan lelaki itu, terlihat dari cara ia tersenyum bahkan tertawa saat Anita melontarkan ceritanya,dan memunculkan duah buah lesung pipi yang membolongi pipinya.


         Waktu sangat cepat berlalu, tetapi mereka masih saja bersendau gurau, tertawa lalu diam sesaat. Melihat ke sekeliling dan kemudian tertawa kembali. Hal ini sering dilakukan mereka tiap kali bertemu. Tak pernah bosan mereka terus melakukannya. Tidak mengerti apa yang mereka tertawakan, apa yang mereka rasakan dan apa yang mereka tidak ketahui satu sama lain. Yang pasti mereka bahagia, hanya itu yang jelas terlihat. Mungkinkah ada cinta di dalam hati mereka masing-masing?? Ataukah mereka menciptakan sebuah kebahagiaan dan menjadikannya sebuah cinta??. Biarlah waktu, semesta, dan mereka yang menjawabnya.

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka