Skip to main content

Secarik Kertas Mimpi [Tema 1, October 30] #FF2in1

“Tik, gue deg-degan nih, bakal menang nggak yah?” Ucap Tisya gugup.
“Tenang aja sya, gue yakin banget lo pasti bakal menang. Dan ngedapetin hadiahnya sesuai dengan usaha yang udah lo lakuin.” Kata Tika seraya menepuk pundak Tisya.
“Aamiin”

Pemenang pertama juara lomba karya cipta novel terbaik tahun ini adalah Tisya Arnesya dari SMA Karya Dipta. Suara MC pada pengumuman lomba terdengar menggema di ruangan serba guna itu. Nama Tisya keluar sebagai pemenang pertama. Tisya kaget, ia berteriak dan memeluk Tika dengan erat. Matanya berkaca-kaca dengan langkahnya yang tegas bergerak menuju muka panggung untuk menerima hadiah. Selamat, ucap dewan juri kepada Tisya seraya menyalami tangannya yang dingin.

“Selamat ya Sya, usaha lo buat nerbitin novel selama bertahun-tahun ngga sia-sia.” Ujar Tika tersenyum kepada sahabatnya.
“Iya makasih ya Tik udah dukung gue selama ini.”
“Sama-sama Sya, oh iya hadiahnya mau buat apa tuh? Traktir bisa kali hihi. Uang ini buat wujudin mimpi gue yang udah gue tulis sejak satu tahun yang lalu Tik.”
“Apa tuh Sya?” tanya Tika penasaran.
Namun Tisya hanya tersenyum lalu mengajak Tika untuk pulang ke rumah.

Tisya mengambil sebuah kotak kecil yang ia simpan pada lemari pakaiannya. Diambilnya secarik kertas berwarna biru dari dalamnya. Tisya membuka kertas itu dengan mata yang berkaca-kaca dan tersenyum haru. “Akhirnya aku bisa mewujudkan sebagian mimpi yang aku tulis disini. Terima kasih ya Allah.” Tisya menggenggam kertas itu tepat di depan dadanya, air mata haru turun perlahan melalui pipinya yang tirus.

Mimpi yang harus aku capai satu tahun ke depan:
1.       Menerbitkan novel
2.       Membelikan ibu oven listrik untuk menggantikan oven lamanya. Supaya dagangan ibu bisa laku keras

Bismillah. Kabulkan ya Allah…

"Mengejar Mimpi - Yovie & Nuno"

Comments

  1. Kunjungan perdana sobat, Salam kenal ya :)
    kayaknya bakalan sering2 mampir kesini saya, hehe

    mampir ya di blogq :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka