Skip to main content

(Akhir) Sebuah Cerita Klasik

Teman....
Cerita ini akan ditulis kembali, namun tampaknya ini adalah bagian akhir. Karena sudah banyak air mata yang tumpah karena kisah ini. Sudah banyak juga emosi yang memuncak karena tulisan ini. Oleh karena itu, mungkin ini adalah yang terakhir.

Tidak tahu sudah berapa waktu yang telah terlewat. Namun semuanya masih cukup menyakitkan bila teringat. Mengecewakan bila dirasakan. Dan hanya akan ada emosi jika semuanya dibahas secara rinci.

Sampai saat ini semuanya terlalu sulit untuk dipahami. Semuanya masih sulit untuk dipikir melalui kepala dingin tanpa emosi yang menyulut. Pada akhirnya, komitmen yang dipercayai membawa sebuah kebahagiaan menemukan titik hancur dan kepedihan dengan sendirinya. Ini menyakitkan.

Situasi yang terjadi terlalu menyakitkan dan mengecewakan. Tokoh baru yang tiba-tiba muncul merusak semuanya. Tak ada yang mengharapkan sang tokoh baru itu, uhmm tapi tunggu mungkin ada tokoh lain yang menginginkannya namun jelas bukan sang gadis kecil yang menginginkannya. Satu orang merusak segalanya. Seharusnya semua dapat teratasi, seharusnya semua dapat seperti semula. Namun, rasa kepercayaan, sakit, kecewa dan bukti-bukti yang terungkap sudah lebih dari jawaban untuk mengakhiri semuanya. Ini tentang sebuah kepercayaan. Tentang sebuah janji komitmen yang telah dibuat lama. Bukan hanya sebuah ikatan yang disebut "persahabatan" atau entahapalah itu, yang baru berumur hitungan bulan.

Hey... dia pikir sebuah hubungan seperti ini mudah untuk dijalani dan bertahan dengan banyak cobaan??

Banyak orang mengatakan kita dipertemukan oleh seseorang untuk suatu hal. Entah untuk mengajarkan atau diajarkan. Sama seperti gadis kecil dan lelaki itu. Mereka dipertemukan karena sebuah alasan. Dulu lelaki itu hanya orang asing bagi gadis kecil. Dan sekarang orang asing itu akan kembali menjadi orang asing.

Tidak pernah terpikir oleh gadis kecil kisahnya akan berakhir seperti ini. Lalu apa bedanya berkomitmen dengan tidak berkomitmen jika akhirnya seperti ini

Siapa yang mengira dalam hitungan beberapa hari sebuah tawa dapat berubah menjadi sebuah tangis yang menjerit kesal? Siapa yang dapat menduga sebuah kata manis berubah menjadi makian bahkan cacian yang dilontarkan dari antar tokoh utama kisah ini?

Oh hey. Mengapa nampaknya kalian marah terhadap gadis kecil itu? salah apa dia sampai-sampai kalian seperti itu? Apakah kalian merasa bahwa semuanya salah dia? Apakah salah jika ia begitu marah dan kesal terhadap kalian sehingga terkadang ia menyindir lewat tulisannya?? yang terlihat beberapa hari lalu kalian seperti sedang membuat si gadis kecil ini panas, iri dan cemburu. Oh ya, mungkin saja kalian tidak bermaksud seperti itu dan ini hanya perasaan percaya diri yang terlalu tinggi. Tapi yang terlihat adalah seperti itu. Seharusnya kalian tidak bisa seperti itu. Karena penilaian terhadap seseorang dilihat dari cara mereka menghadapi masalah dan berkepala dingin. Dan yang menilai mereka, diluar ceritamu. Gadis kecil maupun kalian itu salah teman. Semuanya salah. Jadi tidak seharusnya seperti ini jika kalian maupun si gadis kecil tak ingin dinilai tidak baik oleh mereka yang melihatnya.

Bila teringat hati gadis kecil itu sakit. Sampai-sampai ia dibilang tidak mempunyai harga diri hanya karena mengungkapkan seluruh perasaannya lewat sebuah tulisan yang diabadikan dalam sebuah buku. HAHAHA ini gila! seberapa tahu ia yang mengatakan seperti itu tentang cerita gadis kecil dan lelaki ini??
 
Entahlah nampaknya sulit untuk mempercayai bahwa semuanya hanya omong kosong. Semuanya tampak nyata, namun ada yang mengatakan bahwa semuanya hanyalah fiktif belaka. Disisi lain ia melihat adanya sebuah ketulusan. Namun ia tak terlalu mempercayainya. Karena terkadang apa yang ia rasakan selalu berbanding terbalik dengan itu. Lalu, kepada siapa gadis kecil ini harus percaya?? Sang lelaki yang menitikkan air mata atau tokoh pendatang yang berbicara tentang harga diri? :)

Entah siapa yang harus dipercaya, entah siapa yang benar-benar baik dan entah apa yang terjadi esok hari benar-benar tidak dapat terbayangkan oleh gadis kecil. Semuanya terlalu buram untuk terlihat dan dipilih. Semuanya sekan bermuka dua menunjukan sifat terbaiknya yang semu. Semuanya seperti seseorang yang merasa kesepian dan depresi sehingga ingin seseorang memperhatikannya. Kasian....

Kalau saja tokoh itu mempunyai hati dan perasaan bersalah, mungkin akhirnya tidak akan seperti ini. Coba saling mengintropeksi diri. Ingat kan? bahwa semesta dan dunia ini sangatlah lucu? bisa saja saat ini kalian tertawa di atas penderitaan sang gadis kecil. Dan nanti disaat kalian menyesali dan membutuhkan si gadis kecil, ia takkan lagi peduli atau bahkan menoleh kepadamu sedikitpun. Seharusnya kamu sadar atas apa yang kamu perbuat, tentang semua yang sudah diberikan kepada gadis kecil itu. Tentang kepercayaan dan sikap tulusnya kepada kalian. Tapi mungkin kalian tidak akan pernah merasa menyesal sampai kalian benar-benar merasa kehilangan dan membutuhkan gadis kecil seperti dia. Tak ada yang tidak mungkin di dunia ini teman. Semesta sangatlah lucu. Hati-hati...

Apa susahnya mengatakan "maaf" dan mengakui kesalahan yang telah diperbuat?? Jika dibandingkan siapakah yang lebih menangis dan tersakiti sepanjang waktu ini?? 365 hari. Bayangkan. Berapa ratus ribu detik yang sudah terlewatkan. Ada banyak tawa sampai air mata yang telah tercipta. Tak ada niatkah kamu untuk meminta maaf??  Yang terlihat hanya rasa egois dan amarah yang terus memuncak.

Kamu tau wahai sang lelaki?? Sampai saat ini semua barang-barang atau benda apapun yang menyinggung tentang dirimu belum ada yang berubah dari tempat asalnya. Di tempat yang gadis kecil itu miliki. Semuanya masih sama saat ia masih menghabiskan waktu bersamamu. Bukannya ia tidak bisa melupakan atau meninggalkanmu. Tapi ia hanya menghargai waktu dan kenangan yang tercipta. Ah ya! Aku tidak yakin kalau kamu (lelaki)  masih menyimpannya juga :)

Mungkin ini yang terbaik. Mungkin kamu datang hanya untuk memberikan pelajaran kepada sang gadis kecil agar ia tahu dan dapat selektif kepada orang-orang yang tulus dan memperjuangkannya. Tentang orang-orang yang benar-benar menyayangi, membutuhkan dan tidak akan mengecewakannya. Tentang rasa kecewa yang akan membuatnya lebih kuat. Tentang rasa ikhlas yang membuatnya akan bertahan dalam keadaan sulit. Dan rasa sakit hati yang membuatnya akan lebih tegar menghadapi semuanya yang akan terjadi pada masa depan.

Tidak tahu apa yang terjadi nanti. Ataukah kisah ini akan berlanjut dengan versi dan tokoh yang berbeda ataukah ada keajaiban lain yang akan mengubah cerita ini semua. Akankah lelaki dan gadis kecil ini dapat bersatu dalam posisi dan waktu yang sangat benar dan saling memaafkan. Ataukah mereka tidak akan pernah bertemu dan bertegur sapa kembali atau bahkan saling bertukar kabar lewat pesan singkat. Tidak akan ada yang tahu.....


Tertanda
-Gadis kecil yang dikecewakan-

p.s:
sssttt.... Jika kamu menilai gadis kecil itu sedang terpuruk atau galau akut, jawabannya adalah SALAH BESAR !!!! karena saat ini gadis kecil itu sedang benar-benar menikmati hidupnya. Ia benar-benar merasa lega. Ia pun bingung mengapa ia sangat santai menjalani ini semua. Atau mungkin karena rasa kecewanya yang begitu besar. Semoga lelaki dan tokoh baru selalu dalam bahagianya masing-masing. Aamiin :)




Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka