Skip to main content

Kecewa (dikecewakan atau mengecewakan)

Menurut KBBI:

ke·ce·wa /kecĂ©wa/ a 1 kecil hati; tidak puas (krn tidak terkabul keinginannya, harapannya, dsb); tidak senang: kami -- thd penyambutannya yg dingin; 2cacat; cela: tidak ada -- nya; 3 gagal (tidak berhasil) dl usahanya dsb: segala tindakan pengamanan akan tetap -- jika biang keladi kejahatannya tidak dibasmi;--

*** 


Dan tanpa perlu gue bahas secara panjang lebar mungkin kalian udah sangat paham tentang apa arti dari kekecewaan itu sendiri.

Akhir-akhir ini gue ngerasain arti dari kecewa sepenuhnya. Bukan lagi karena tidak puas, bukan karena keinginan gue nggak terkabul, bukan lagi karena sebuah harapan atau bahkan hal lainnya. Tapi kecewa gue kali ini karena suatu kepercayaan. Mungkin kalian tau, atau pernah berpikir bahwa suatu kepercayaan adalah hal yang termahal di dunia ini. Karena sebagai manusia kita berhak memilih kepada siapa kepercayaan kita akan diberikan. Tapi nampaknya di jaman ini semua manusia sudah menyalahgunakan arti dari sebuah kepercayaan dan yang didapatkan hanyalah sebuah rasa kecewa.

Kecewa. Gue benar-benar kecewa dengan ini semua. Karena menurut semua rasa percaya, komitmen dan semuanya yang udah berjalan lama hancur karena sebuah masalah yang sebenarnya bisa dihindarkan. Gue sebenarnya bukan tipekal orang yang gampang percaya. Tapi karena beberapa faktor gue bisa menjadi orang bodoh yang bisa percaya begitu aja sama "orang asing". Dan akhirnya... DUAAAAARRRR !!! lagi-lagi gue kecewa.

Oke mungkin disisi gue, gue merasa dikecewakan. Dan mungkin di sisi "dia", gue yang mengecewakannya karena gue ngga bisa megang komitmen. Nggak bisa nepatin janji yang udah dibuat lama. Tapi intinya, kita sama-sama merasakan sebuah kekecewaan. Sampai saat ini, gue masih nggak ngerti kenapa bisa kita ngebuat semuanya seperti ini sampai rasa kecewa ini melebihi apapun. Sekarang gue jadi ngerasa kalau nggak ada satu orang pun yang bisa gue percaya. Entah siapapun. Kecuali mereka yang sampai ini belum pernah ngecewain gue.

Bayangin aja gimana rasanya jadi gue. Saat orang yang seharusnya ngga pernah nyakitin dan ngecewain elo tapi dia ngelakuinnya. Apalagi dengan orang baru yang punya peluang lebih besar untuk nyakitin dan ngecewain lo. Cukup gue yang ngerasain ini. Jangan kalian.

Dan hei, ingat yaa...
Kepercayaan adalah priceless. Dan lo nggak bisa nyamain siapapun di dunia ini. Nggak ada orang yang sama. Nggak ada orang yang mau dikecewain dua kali. Nggak ada orang yang mau dibilang hilang harga diri cuma karena dia terlalu percaya sama lo. Nggak ada. Dan ketika orang itu udah kecewa. Dia mungkin akan kembali. Dia mungkin akan memaafkan tapi tidak mempercayai sepenuhnya untuk kedua kalinya. Dan (mungkin) ia akan kembali dalam ia yang berbeda.

Sekarang. Kita cuma butuh waktu untuk saling intropeksi diri. Terutama gue, yang harus menetralkan semua perasaan gue. Untuk apa yang akan terjadi kedepannya, kita serahin semuanya sama Allah dan waktu. Dan semoga lo masih ingat. Nggak ada yang namanya "mantan" sahabat.

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka