Skip to main content

Sebuah Cerita Klasik 3

Hai teman, kali ini aku akan bercerita kembali. Namun nampaknya ini adalah cerita terakhirku.

Gadis kecil itu terlihat murung. Aku tidak tahu pasti apa penyebab dari kemurungannya. Dia tidak bercerita. Ia hanya bungkam saat aku menatapnya. Ia hanya mengatakan "aku akan baik-baik saja". Memang, aku sempat mendengar pembicaraan gadis itu dengan salah satu sahabatnya. Yang aku dengar ia mengucapkan "aku tidak menyangka." "Aku sudah mempunyai firasat ini sebelumnya." "Yang aku takutkan terjadi." "Kenapa semuanya jadi begini?"

Aku hanya dapat menatapnya. Aku ingin sekali memeluknya. Namun sekarang ia tak acuh terhadapku. Seakan-akan ia tidak menganggap kehadiranku. Atau mungkin ia hanya tidak ingin membuatku basah kembali.

Teman.. Ada satu hal yang ingin kuberi tahu kepada kalian. Sebenarnya aku mengenal lelaki itu. Bahkan sangat mengenalnya. Hanya saja aku sudah lama tak bertemu lagi dengannya. Ingin sekali rasanya aku bertanya kepadanya tentang semua hal ini. Tentang cerita dari sisinya. Aku sangat merindukan tawa dari mereka berdua.

Tertanda
- lebah -

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka