Skip to main content

Hanya Sebuah Mimpi Malam

"Sesuatu yang terlihat dan kau alami, seakan nyata namun tak dapat kau raih"-
Hai..
Kamu mungkin tak akan pernah tahu tentang perasaanku ini,
Kamu mungkin tak akan pernah tau akan penyebab tangisku malam ini,
Kamu mungkin tidak pernah tahu alasan mengapa kamu sangat berarti dalam hidupku.

Aku paham, sangat paham bahkan.
Kita memang mempunyai jalan hidup masing-masing.
Jalan hidup yang mana kita akan memilihnya, sama seperti apa yang kamu bilang
"Hidup adalah sebuah pilihan"
Masih ingatkah kamu? saat kamu mengatakan bahwa perjalanan hidupku masih sangat panjang?
Aku masih mengingatnya, sangat jelas
Aku masih ingat, ketika kamu mengajarkanku untuk melihat semua yang akan terjadi nanti,
Berpikir untuk secara realistis dan mempunyai suatu tujuan.
Namun,semuanya begitu singkat.
Mengapa?
Seakan semua yang terjadi kemarin hanya sebuah mimpi pada malam hari.

Hai..
Mengapa kita ditakdirkan untuk saling mengenal?
Mengapa kita ditakdirkan untuk mempunyai suatu hubungan seperti ini?
Dan mengapa engkau membiarkan aku untuk memiliki perasaan ini?
Jika ini sebuah takdir, apa alasan untuk semua ini?
Aku akan terus bertanya, hingga waktu menjawab dengan tegas.

Aku merasa tidak adil, disaat aku hanya dapat menatap dalam diam, terbakar dalam diam dan tak dapat bersuara.
Apa  yang kamu rasakan?
Apa aku juga hanya mimpi untukmu?
Mimpi yang akan hilang saat engkau bangun dan terjaga dalam peluknya.
Apa aku hanya angin?
Apa aku hanya debu?
Jika kamu memang menganggapn aku seperti itu akan aku terima,
meskipun yang sesungguhnya adalah kamu bagaikan atmosfer pengganti setelah dua tahun ini.

Jika ini hanya sebuah mimpi,
aku ingin terbangun oleh sadarku tanpa namamu.
Jika ini hanya sebuah mimpi malam,
tolong sadarkan aku secara perlahan, agar aku dapat terbangun tanpa menyisakan kelam.
Jika ini hanya sebuah mimpi malam,
janganlah engkau nampakkan warnamu, jika engkau tak ingin aku mengingatnya.

Dan apa engkau akan mengingatku?
Sebagaimana aku yang selalu mengingat tentang mimpi malamku.
Wahai kamu sebuah malam tanpa kelam....

Jakarta, 16 Mei 2013
Saat aku merasakan kelam seperti dua tahun lalu,
Saat air mataku tak terbendungkan olehnya.
Sang mimpi malam,
yang selalu menampakkan dirinya dalam pikiranku.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka