Skip to main content

Review: Paris;Aline

Prisca Primasari
Gagas Media, 2012
214 Halaman
Rp. 42.000,-

Ini tentang sebuah pertemuan takdir Aline dan seorang laki-laki bernama Sena. Terlepas dari hal-hal menarik yang dia temukan di diri orang itu, Sena menyimpan sebuah misteri, seperti mengajak Aline bertemu di Bastille yang jelas-jelas adalah bekas penjara, pukul 12 malam pula? dan mengapa pula laki-laki itu sangat hobi mendatangi tempat-tempat pemakaman seperti pemakaman yang konon berhantu?




Paris;Aline menceritakan tentang Alien seorang mahasiswi jurusan sejarah di Paris yang mendapatkan sebuah konflik dengan seorang pemuda misterius bernama Sena sejak ia menemukan sebuah porselen mahal disebuah tempat. Alien yang menganggap Sena sebagai seorang misterius dan aneh sejak pertama kali ia diajak bertemu di Bastille tempat bekas enjara pada pukul 12 malam semakin menemukan ketertarikan dalam diri Sena. Alien mempunyai seorang tetangga pada apartementnya yang notabene adalah orang Indonesia bernama Ezra. Ezra selalu tampak menunggu seseorang saat malam hari di depan apartementnya. Semakin lama ia mengenal Sena semakin penasaran Aline terhadap sosok itu, penasaran kenapa Sena yang sangat menyukai hal-hal mistis dan meninggalkannya pergi dengan buru-buru setelah ia berhasil mencium bibir Aline. Aline mendapatkan sebuah petunjuk dari Sena yang berupa alamat saat Sena tiba-tiba ditarik paksa dan dimarahi oleh seorang ibu-ibu tua. Apakah yang sebenarnya terjadi? Bagaimana kelanjutan kisah Sena, Aline dan Ezra?
"Beginikah cinta itu? Saat kita tahu kita tak kasat mata bagi orang yang dicintai, tapi tetap melakukannya demi orang itu?...." Halaman 167
***
Novel Paris;Aline adalah novel seri Setiap Tempat Punya Cerita (STPC) seri pertama yang diterbitkan oleh Gagas Media. Saya meminjamnya dari teman, alasan mengapa saya tidak membeli sendiri adalah karena saya takut cerita di dalamnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan. Mengingat saya tidak terlalu suka gaya penulisan serta bahasa yang digunakan oleh Prisca pada novel sebelumnya yang berjudul eclair.

Novel ini ditulis menggunakan sudut pandang orang Pertama. Sama seperti novel Prisca sebelumnya yang berjudul eclair bahasa yang Prisca gunakan di novel ini masih terlalu sulit. Saya tidak terlalu menyukai gaya penulisan Prisca yang terlalu bertele-tele dalam mendeskripsikan sutu permasalahan.

Di novel ini juga masih ditemukan beberapa typo seperti:
- Penggunaan kata "maman" yang seharusnya menjadi kata "mama" (Hal. 114)
- Penggunaan kata "piza" yang seharusnya menjadi kata "pizza" (Hal. 117)

And I give 3 stars for this novel :)


Comments

  1. Paris kan menggunakan sudut pandang orang pertama. Yang memakai sudut pandang orang ketiga hanya di Prolognya saja :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Review: Novel Melbourne;Rewind

Winna Efendi Gagasmedia, 2013 328 Halaman Rp. 52.000,- Blurb Pembaca tersayang, Kehangatan Melbourne membawa siapa pun untuk bahagia. Winna Efendi menceritakan potongan cerita cinta dari Benua Australia, semanis karya-karya sebelumnya: Ai, Refrain, Unforgettable, Remember When, dan Truth or Dare. Seperti kali ini, Winna menulis tentang masa lalu, jatuh cinta, dan kehilangan. Max dan Laura dulu pernah saling jatuh cinta, bertemu lagi dalam satu celah waktu. Cerita Max dan Laura pun bergulir di sebuah bar terpencil di daerah West Melbourne. Keduanya bertanya-tanya tentang perasaan satu sama lain. Bermain-main dengan keputusan, kenangan, dan kesempatan. Mempertaruhkan hati di atas harapan yang sebenarnya kurang pasti. Setiap tempat punya cerita. Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari Melbourne bersama pilihan lagu-lagu kenangan Max dan Laura. Enjoy the journey, EDITOR *** Akhirnya selesai juga baca novel ini. Sudah lama aku in

Review: Novel Andai Kau Tahu

Dahlian Gagasmedia, 2013 366 Halaman Rp. 50.000 Blurb Pengakuannya membuatku merona. Dalam sesaat aku terpaku memandangnya... seolah ia hanya imaji belaka. Bahwa semua ini hanya mimpi di suatu malam. Seolah tak mengerti kejengahanku, kejujuran demi kejujuran meluncur keluar dari bibirnya. Tentang pujian tulusnya akan maknaku di hidupnya. Tentang harapannya akan diriku yang hadir di hidupnya selamanya. Aku belum cukup mengenalnya. Aku tak pernah memikirkannya. Jadi, bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya, bahwa perasaanku dan perasaannya tidak berada di garis yang sama? *** Andai Kau Tahu bercerita tentang Tania seorang perempuan cantik berumur 21 tahun yang harus menerima perjodohan dari ayahnya. Ayahnya menjodohkan Tania dengan anak sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter karena ayahnya ingin mewariskan rumah sakit miliknya ke orang yang benar dan merupakan suami dari Tanis. Tania yang menolak perjodohan itu pun melarikan diri dari rumahnya menuj