Skip to main content

Review Bangkok;The Journal

MOEMOE RIZAL
Gagasmedia, 2013
436 Halaman
Rp. 57.000

Blurb

Pembaca tersayang,

Siapkan paspormu dan biarkan cerita bergulir. BANGKOK mengantar sepasang kakak dan adik pada teka-teki yang ditebar sang ibu di kota itu. Betapa perjalanan tidak hanya mempertemukan keduanya dengan hal-hal baru, tetapi juga jejak diri di masa lalu.

Di kota ini, Moemoe Rizal (penulis Jump dan Fly to The Sky) membawa Edvan dan adiknya bertemu dengan takdirnya masing-masing. Lewat kisah yang tersemat di sela-sela candi Budha Wat Mahathat, di antara perahu-perahu kayu yang mengapung di sekujur sungai Chao Phraya, juga di tengah dentuman musik serta cahaya neonyang menyala di Nana Plaza, Bangkok mengajak pembaca memaknai persaudaraan, persahabatan, dan cinta. 


เที่ยวให้สนุก, tîeow hâi sà-nùk, selamat jalan,

***
Bangkok;The Journal menceritakan tentang Edvan yang berprofesi sebagai arsitek muda berbakat. Dalam umurnya yang terbilang muda, Edvan sudah berhasil mencapai kesuksesannya sebagai arsitek ternama. Pada saat peresmian gedung rancangan barunya di Singapura, Edvan mendapatkan SMS dari adiknya Edvin. Edvin mengabarkan bahwa ibu mereka telah meninggal dunia. Mendengar kabar itu Edvan bingung untuk kembali ke Indonesia atau tidak. Karena hubungannya dengan ibunya telah merenggang sejak 10 tahun yang lalu. Tapi Edvin memohon kepadanya untuk kembali ke Indonesia karena ibunya telah menitipkan sebuah wasiat untuknya. Setelah membulatkan tekad akhirnya Edvan terbang menuju Indonesia. Ia kaget setelah mengetahui adik lelaki satu-satunya telah berubah menjadi seorang perempuan cantik yang sangat mirip dengan ibunya. Adiknya kini menjadi transgender dan berubah nama menjadi Edvina.

Ternyata sang ibu menitipkan wasiat berupa potongan jurnal dari tahun 1980-an. Dan potongan-potongan jurnal itu tersebar di bangkok. Ibunya berpesan agar Edvan mencari potongan-potongan jurnal itu. Tadinya Edvan tidak mau menjalankan wasiat ibunya, namun karena merasa bersalah akhirnya ia terbang ke Bangkok untuk mengumpulkan potongan-potongan jurnal tersebut.

Edvan pergi bersama Edvian a.k.a Edvina ke Bangkok. Namun disana mereka berisah. Edvina pergi ke sebuah daerah di sana untuk mengikuti ajang kontes kecantikan waria, sedangkan Edvan menyewa penduduk lokal bernama Charm untuk menjadi guide dan membantu ia mengumpulkan potongan jurnal. Edvan juga dibantu oleh Max, adik Charm untuk mengumpulkan jurnal itu. Charm dan Max memberikan kenyaman yang tidak terduga oleh Edvan.

***

Bangkok;The Journal menggunakan PoV pertama. Dialog antar tokoh dilakukan menggunakan bahasa yang cukup ringan, terlebih blak-blakan. cerita yang dituliskan penulis tidak tertebak. Apalagi ditambah dengan cerita-cerita dalam potongan jurnalnya.

Sangat disayangkan banyak bahasa thailand yang tidak dijelaskan artinya di catatan kaki. Itu sedikit membuat bingung. Serta adegan di akhir cerita juga sedikit membuat bertanya-tanya. Tapi untuk keseluruhan novel ini beda dari novel yang lainnya. Ceritanya bagus.


Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka