#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-29
Sayang, apa kabarmu hari ini?
Terlebih kabar hatimu hari ini, apakah ia masih sakit? Atau ia sudah menemukan kebahagiannya.
Sayang, maaf jika aku lancang memanggilmu sayang. Itu hanya aku ingin kamu tau bahwa kamu adalah sayangku. Aku tak berharap bahwa aku adalah sayangmu.
Sayang, coba ceritakan apa yang sedang kamu rasakan. Apa yang sedang ada kepalamu, yang menyiksa pikiranmu akhir-akhir ini.
Sayang, katakan siapakah yang kamu rindu sekarang. Siapa ia yang dapat merebut rindumu? Siapa ia yang dapat memiliki celah kecil di hatimu. Sayang aku ingin mengetahuinya.
Sayang, apakah aku pernah berhasil merebut rindumu darinya? Apakah aku pernah menempati celah kecil di hatimu itu? Sayang katakanlah. Aku ingin mendengar darimu.
Sayang, apa kelebihan ia yang dapat membuatmu bertekuk lutut? Apa yang ia lakukan untuk membuatmu jatuh cinta? Jika itu adalah nyaman bukankah aku memilikinya? Jika ini hanyalah masalah fisik, bukankah Tuhan menciptakan umatnya berbeda? Jika itu hanyalah jarak, segitukah kamu untuk meruntuhkannya? Jika ini hanya masalah waktu sampai kapan aku harus menunggu?
Sayang....
Bukannya aku memintamu, tapi aku hanyalah ingin tau. Rasa ini terlalu memuncak untuk mendapatkan jawaban. Sayang... Katakanlah jangan membuatku semakin tua dengan rasa penasaran ini.
Sayang jawablah jujur. Sebesar apakah aku di hati dan pikiranmu? Sebesar apa rasa nyamanmu ketika berada di dekatku? Seberapa besar rasa takutmu untuk kehilanganku?
Coba kamu pikirkan sebelum menjawabnya. Rasakan dari hatimu. Jangan biarkan egois mengganggu konsentrasimu sayang. Rasakan.....
Apakah aku masih terkalahkan olehnya?
Comments
Post a Comment