Teman...
Ternyata gadis kecil itu masih menangis. Memang tidak sering, tetapi tetap saja air matanya jatuh. Dan mungkin bagi kamu yang mengikuti cerita ini tahu akan sebabnya. Aku masih tidak mengerti mengapa hatinya terlalu rapuh untuk hal kecil. Aku tahu, kali ini ia cemburu. Namun aku bingung untuk apa dia cemburu? bukankah dia sudah berkomitmen. Memang, komitmen itu tidak pernah mudah. Komitmen dibuat atas dasar ingin mengikat. Namun, jika ia sudah berkomitmen dengan lelaki itu seharusnya ia kuat, tidak lemah seperti ini.
Ah kamu !! mengapa kamu terlihat lemah sekali? wahai gadis kecil, bisakah kamu mengkokohkan hatimu lebih dari ini? tebalkan hatimu. Tebalkan rasa percaya pada dirimu. Aku tahu jadimu tidaklah mudah. Banyak dorongan dari orang disekitarmu untuk meninggalkannya. Namun aku tahu, kamu tidak ingin. Entah sampai kapam kamu tidak ingin dan terus egois. Aku tahu, kamu termasuk ke dalam orang-orang yang luluh dan hancur karena rasa nyaman. Namun aku sedih jika aku terus melihatmu menangis dan terpuruk.
Wahai kamu yang dia cinta. Apakah kamu sadar ia terlalu cemburu dalam hal itu. Apa kamu tidak menyadarinya?? Aku tahu, itu hanya temanmu. Aku juga tahu, gadis kecil itu tidak mempunyai hak yang berlebih tentang mengaturmu. Apalagi katanya, tidak ada yang bisa melarangmu. Tahukah kamu? terkadang gadis kecil itu ragu, terkadang dia ingin menyerah. Namun semua rasa kesepian, nyaman, kasih sayang dan cintanya terhadapmulah yang membuat dia bertahan. Bolehkah aku bertanya sebenarnya komitmen apa yang kalian buat? dan sampai kapan kalian akan memegang komitmen tersebut??
Banyak omongan yang keluar dari orang sekitarnya yang membuat ia terguncang. Ia penat, namun ia yakin. Ia tidak peduli dengan apa yang orang katakan terhadap hubungannya dengan kamu tuan. Bahkan ia hanya tersenyum ketika sahabatnya mengatakan kamu adalah seorang saudara bahkan pacar bayangan gadis kecil itu. Aku kasian melihatnya. Dibalik senyum dan tawanya aku yakin ada banyak luka yang tersimpan. Aku juga ingat bagaimana ia mengamini doa dengan penuh harap yang diberikan orang-orang saat ia ulang tahun dan mengatakan bahwa kamu adalah kekasihnya. Aku juga ingat bagaimana ekspresinya ia saat saudaranya mengatakan jika tuan adalah orang baik, tuan pasti akan menjaga dan tidak akan menyakitinya.
Tuan... Apakah kamu tidak khawatir kepada gadis kecil yang rapuh itu. Mungkin kamu tidak tahu ketika gadis itu menangis tersedu saat tengah malam. Atau mungkin tersenyum sendiri saat membaca chat yang dia abadikan di handphonennya. Tapi aku tahu tuan. Terkadang ia hanya ingin kamu memperhatikannya. Sekadar menanyakan kabar atau apapun tentangnya. Aku tidak mengenalmu. Namun aku yakin kamu juga menyayanginya atau mungkin mencintainya. Karena aku bisa melihat itu dari mata dan sikapmu terhadapnya.
Tuan... tidakkah kamu ingin memiliki gadis kecil itu seutuhnya?? sampai sekarang aku masih tidak mengerti dengan alasan engkau. Kamu takut kehilangannya? tuan apakah kamu pikir dengan berkomitmen seperti ini kamu tidak akan kehilangannya? mungkin waktu kamu untuk kehilangannya berbeda dengan waktu jika kamu memilikinya secara utuh. Namun kamu akan tetap kehilangannya tuan. Dalam bentuk apapun waktu sudah ditentukan.
Tuan... aku ingin tahu jawaban darimu. Sampai sekarang apakah tidak ada satupun dari kalian yang dapat menulis cerita dari sudut pandang lelaki itu? apakah tidak ada? aku penasaran akan perasaan lelaki itu. Aku penasaran tentang cerita mereka.
Comments
Post a Comment