Skip to main content

Almond Hijau

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-6

Teruntuk kamu... @andinipb
Perempuan pecinta hijau :)

Hai ...
Mungkin kamu tak pernah berpikir bahwa aku akan menulis surat ini. Kini, disini akan ku tuliskan percakapan semu untukmu andini. Pernahkah kamu berpikir kita akan seperti ini??
Sekarang, detik ini. Di hati dan saling mengisi??
Pernahkah kamu berpikir bahwa kita sama?? penyuka warna hijau dan ice cream bertoping almond yang saling merasa.
Dulu... kita mungkin pernah saling membenci, dendam, mencibir, iri,dengki dan membicarakan satu sama lain. Tetapi sekarang.. kita bertatap, berbicara, bercerita, berdiri, merenung, berpikir dan mencoba untuk saling mengerti dan memahami. Dulu mungkin kita pernah saling mencari tau pada sebuah tulisan semu eletronik. Tapi sekarang kita sudah tak canggung untuk menanyakan kabar. Waktu telah mengubah semuanya.
Dulu kita tak begini. Dulu kita tak bisa mengerti. Selalu ada pemikiran negatif diantara kita.
Yaa ! kamu pasti tau sebabnya. Dan aku sadar. Berawal darin "dia" yang membuat kita seperti ini. "Dia" yang menyatukan kita. Bukan untuk balas dendam, melainkan untuk meredam.

Tahukah kamu bahwa kamu mempunyai daya tarik tersendiri?? mungkin itu yang menyebabkan dia memilih mu. Tanpa tersadar aku pun tertarik ke dalam cerita hidupmu. Aku tak pernah berpikir akan menemukan titik nyaman seperti ini. Seperti masuk dalam cahaya hangat yang sebelumnya aku berpikir itu adalah cahaya dingin yang membekukan. Hai din.. kamu sudah aku anggap seperti kakak-ku sendiri. Mungkin karna kesamaan yang ada di diri kita.
Terima Kasih sudah mendekat kepadaku dan menjadi teman sampai saat ini. Terima Kasih untuk pertemuan pertama kali yang mengesankan. Terima Kasih sudah mengajarkan semuanya.

tak selamanya yang kamu pikir buruk itu sebenarnya buruk
dan jangan melihat seseorang dari masa lalunya.
kenalilah terlebih dahulu dan kamu baru dapat menilainya:)


Check on #30HariMenulisSuratCinta Blog :) Just klik this link:
"Almond Hijau"  http://30harimenulissuratcinta-2013.blogspot.com/2013/01/almond-hijau.html

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka