Skip to main content

Untuk Kamu Yang Sekarang Pergi

Waktu terus berjalan meninggalkan peradabannya.
Aku tetap disini, tak tau apa yang harus aku lakukan.
Semuanya terlalu cepat, seakan semuanya tepat.
Kamu kemana?
Tanpa alasan kamu menghilang, seakan aku tak pernah terlihat.

Awalnya aku tak merasakan apapun, namun sekarang aku mulai menyadari.
Apakah ia mulai tumbuh di hatiku;cinta.
Ataukah perasaan lain yang ada di hati;sayang.
Kamu berhasil menemukannya;kunci hati yang telah aku sembunyikan secara rapih.
Kamu perlahan membuka hatiku, sampai akhirnya tersadar hati ku sudah mulai terbuka.
Namun, ketika aku sadar kamu telah pergi. Menjauh, menghilang dengan bayang-bayang.

Waktu sudah tak sama,
Kita tak saling mencari, tak saling khawatir dan peduli.
Seakan kita tak pernah menuliskan sebuah cerita.
Semuanya terasa begitu cepat. Waktu telah mengubah semuanya.
Sekarang bukan kemarin.
Kamu bukan lagi kamu. Tapi aku masih tetap aku yang sama
Rangkaian kata itu seperti ilusi.
Bukan nyata melainkan fiksi.

Hai kamu yang sekarang pergi...
Apa kamu pernah merasa? bahwa aku mencarimu.
Aku merindukanmu, tak mampu aku menahannya.
Semua organ tubuhku seakan berusaha keras untuk tetap mengingatmu.
Sekarang dalam menit dan detik ini, kamu telah pergi entah sampai kapan.

Sekarang semuanya menjadi absurd. Aku terlalu kalut.
Apa aku harus meninggalkan dan merelakan hatiku yang jatuh entah dimana??
Mungkin sekarang aku harus menutup hati ini kembali.
Sampai akhirnya seseorang akan menemukan kunci hatiku dalam waktu yang tepat. Tidak seperti ini.
Terima Kasih engkau yang telah membuka hati :)
untuk kamu yang datang dikala ku membutuhkan dekap kehangatan.
Sepertinya tepat pada tanggal 3 Januari 2013 pertama kali kau menyapa dan perlahan
membuka hatiku.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Pilihan

Seharusnya hari ini kamu bertemu dengan Asa, Rea dan Ego kembali. Tapi saya terlalu lelah untuk menulis. Sehingga cerita mereka belum selesai. Kamu masih mau menunggu bukan? Sampai bertemu esok ya!

Surat 1 : Untuk Kamu Yang Merasa Sepi

#30HariBercerita Hari ke-4 Surat pertama ini saya tulis dalam keadaan bingung. Bukan bingung untuk siapa surat ini akan ditunjukkan, tapi lebih kepada apa yang ingin saya sampaikan dalam surat ini. Untuk kamu yang merasa sepi, surat ini saya sampaikan. Jika kamu membacanya, saya harap kamu tak lagi merasa sendiri. Saya masih ingat malam itu tiba-tiba kamu mengirimi pesan yang isinya “gue ngerasa kesepian”. Pada saat itu saya bingung, kaget. Karena kamu bukan tipekal yang sering bercerita namun tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu. Saya paham, semua orang di dunia ini pasti akan mengalami perasaan itu. Sebahagia apapun dirinya, ia pasti akan merasakan kesepian. Saya juga tidak tau apa yang harus saya lakukan agar membuat perasaan itu hilang dari dirimu. Karena selama ini saya merasa bahwa hal seperti itu hanyalah permasalahan pikiran saja. Yang harus kamu tau, saya bersama yang lain selalu ada di belakangmu. Meskipun kami tidak selalu ada di sampingmu. Tapi kamu tau ka