Skip to main content

Ada Cinta dan Air Mata di Akhir Juli

Juli telah memberikan cerita dengan indahnya. Membuktikan bahwa ia dapat menjadi yang lebih baik dari Juni. Ah iya, ini bukan tentang rindu yang tak terucap. Bukan tentang rindu yang selalu menggerogoti hati setiap hujan turun. Bukan tentang perasaan cinta yang sia-sia; semoga. Namun, ini tentang dimana arti dari ketulusan dan usaha yang tidak akan pernah sia-sia.

31 Juli 2013, 22:40
Saat itu atmosfer seperti mencekik leher secara perlahan. Bisa kalian bayangkan betapa sesaknya aku pada saat itu. Aku tidak tau apa yang sedang aku rasakan. Jantung berdebar, pikiran melayang jauh; memikirkan sesuatu hal yang tak seharusnya dipikirkan oleh ku. Telapak tanganku berkeringat dingin, bola mataku berjalan menyelusuri rangkaian kata pada layar ponsel. Oh Tuhan, aku tak mengharapkannya. Kata ajaib yang aku harapkan terucap. "Terima Kasih", kata yang dapat memberikan sejuta arti padaku. Usahaku tidak sia-sia, aku dapat membuatnya tersenyum. Misi berhasil :), gumamku dalam hati seraya tersenyum nyata. Tapi pada kenyataannya
senang dan sedih selalu datang bersamaan, seperti paket yang tak terpisahkan.
Beruntung hujan tak menemaniku pada saat itu. Jika ia hadir pada malam itu, aku yakin, bahkan sangat yakin. Air mataku akan mengalir deras bak air pasang. Seketika perasaan aku kalut menjadi uring tak menentu. Semuanya membuat aku berpikir yang tidak-tidak. membuatku menyerah seperti orang yang tak punya semangat. Aku selalu benci perasaan yang menggelitik perut, setruman yang berhasil membuat organ tubuhku lumpuh. Aku tidak menyukainya! karena aku sadar, jika aku sudah merasakan hal itu, tidak akan lama semuanya akan menghilang secara perlahan, tanpa ada yang tertinggal, kecuali perasaan yang tak terucap.

Aku bukan seorang pembunuh. Dan tidak ingin menjadi pembunuh.
Aku tidak bisa membunuh perasaan cinta. Karena cinta datang tanpa memilih dan transparan. Ia tidak berdosa. Mengapa ia harus dibunuh? namun jika tidak dibunuh, ia akan menjadi tersangka paling jahat. Harus gimana? aku tak menginginkannya. Adakah cara lain? tanpa harus membunuh? tanpa harus menyakiti seseorang atau diriku sendiri. Aku lelah, aku ingin menyerah.

Apa yang akan kamu katakan pada cinta jika kamu menyerah?
hanya tersenyum? ataukah kamu mampu menjabarkannya?
Apa yang akan kamu lakukan jika kamu merasakan semuanya akan sia-sia?
meninggalkan atau tetap bertahan memperjuangkan?
Meskipun seseorang disana pernah berucap
jika tak ada di dunia ini yang tercipta sia-sia.
Bagaimana pun akhirnya. Semuanya harus dijalani tanpa beban. Tanpa air mata yang mengalir dan tanpa ada sesuatu yang dipendam. Terima kasih Juli, kamu telah memberikan aku air mata kebahagiaan. Menyadarkanku tentang ketidakbaikan keegoisan. Mengajarkan untuk terus tulus kepada siapapun. Terima kasih, terima kasih karena aku mempertemukanku..... dengannya. Aku mematikan ponsel, memejamkan mata berusaha tertidur. Mengapa ada bayangnya dalam pikirkanku? mengapa ia hadir dalam mimpi malamku? apa karena aku terlalu memikirkannya?, gumamku seraya menikmati mimpi itu.

ini fiksi, jangan terlalu dianggap serius.
Nanti kamu bisa tua :)

 

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Review: Novel Melbourne;Rewind

Winna Efendi Gagasmedia, 2013 328 Halaman Rp. 52.000,- Blurb Pembaca tersayang, Kehangatan Melbourne membawa siapa pun untuk bahagia. Winna Efendi menceritakan potongan cerita cinta dari Benua Australia, semanis karya-karya sebelumnya: Ai, Refrain, Unforgettable, Remember When, dan Truth or Dare. Seperti kali ini, Winna menulis tentang masa lalu, jatuh cinta, dan kehilangan. Max dan Laura dulu pernah saling jatuh cinta, bertemu lagi dalam satu celah waktu. Cerita Max dan Laura pun bergulir di sebuah bar terpencil di daerah West Melbourne. Keduanya bertanya-tanya tentang perasaan satu sama lain. Bermain-main dengan keputusan, kenangan, dan kesempatan. Mempertaruhkan hati di atas harapan yang sebenarnya kurang pasti. Setiap tempat punya cerita. Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari Melbourne bersama pilihan lagu-lagu kenangan Max dan Laura. Enjoy the journey, EDITOR *** Akhirnya selesai juga baca novel ini. Sudah lama aku in

Review: Novel Andai Kau Tahu

Dahlian Gagasmedia, 2013 366 Halaman Rp. 50.000 Blurb Pengakuannya membuatku merona. Dalam sesaat aku terpaku memandangnya... seolah ia hanya imaji belaka. Bahwa semua ini hanya mimpi di suatu malam. Seolah tak mengerti kejengahanku, kejujuran demi kejujuran meluncur keluar dari bibirnya. Tentang pujian tulusnya akan maknaku di hidupnya. Tentang harapannya akan diriku yang hadir di hidupnya selamanya. Aku belum cukup mengenalnya. Aku tak pernah memikirkannya. Jadi, bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya, bahwa perasaanku dan perasaannya tidak berada di garis yang sama? *** Andai Kau Tahu bercerita tentang Tania seorang perempuan cantik berumur 21 tahun yang harus menerima perjodohan dari ayahnya. Ayahnya menjodohkan Tania dengan anak sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter karena ayahnya ingin mewariskan rumah sakit miliknya ke orang yang benar dan merupakan suami dari Tanis. Tania yang menolak perjodohan itu pun melarikan diri dari rumahnya menuj