Atmosfer itu telah menghangat kembali. Ia
datang dengan sederhananya. Dengan raga serta jiwa yang berbeda. Seperti embun
yang membuat daun jatuh cinta. Dengan cepat ia merengkuh hati dingin ini. Aku tidak
tahu apa yang terjadi dalam diriku. Semua perasaan mengalun secara perlahan. Membentuk
simphoni lagu indah dengan nada yang dia ciptakan.
“Gue kangen lo.” Katanya dalam
sebuah chat singkat. Kata yang tak pernah terbayangkan
olehku sebelumnya. Aku tidak tahu mengapa ia mengatakan hal itu kepadaku.
Hatinya terlalu tertutup. Hatinya
yang tak terjangkau olehku. Hatinya masih terlalu rapuh dengan luka masa
lalunya. Ingin aku menyadarkannya melalui rangkaian kata indah,, dan
menjadikannya simphoni lagu yang membawanya terlelap. Melepaskan semua masa
lalunya, bersama mimpi malam. Dan terbangun dikala pagi, saat aku sudah
disisinya, siap untuk merengkuhknya dalam hangat. Selayaknya udara yang ia
berikan, kepadaku.
Comments
Post a Comment