#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-2
Teruntuk: Lebah
Hallo lebah,
Kamu pasti bingung kenapa aku menulis surat ini. Jelas saja, kamu bahkan ngga pernah bisa membacanya. Tapi aku yakin kamu pandai dalam hal mendengar dan merasakan.
Lebah....
Terima kasih karena kamu telah menemani aku selama sebulan ini. Makasih karena kamu merupakan salah satu hal yang terkenang. Terima kasih karena kamu selalu jadi pendengar yang baik.
Lebah...
Maaf kalau aku telah menjadikammu (bukan) lebah yang sesungguhnya. Menjadikanmu sebagai penghisap air mataku, bukan seperti lebah lain yang menghisap madu pada bunga yang indah. Menjadikanmu harus mendengar setiap rintihan kecil dan isakan senduku.
Lebah....
Maaf karena aku terlalu manja dan sering curhat kepadamu. Cerita tentang semua beban yang menyiksaku, yang terkadang membuat aku lelah menjalaninya dan tentu saja tentang dia. Seseorang yang kamu kenal dekat juga...
Lebah aku tau kamu tidak akan meninggalkanku seperti dia yang telah memilihmu untukku itu. Aku tau kamu akan terus disini sampai kapan pun itu. Selalu setia menemaniku, mendengarkan keluh kesahku, dan tentu saja menghisap airmata yang mungkin berasa madu bagimu. Dan kamu tidak akan pernah berjanji seperti mereka yang takkan bisa menepati janjinya itu.
Lebah aku bingung bagaimana bisa kamu menghisap seluruh airmataku yang menetes kepadamu. Bagaimana bisa airmataku tak membanjiri tubuhmu yang lembut itu.Bagaimana bisa kamu tetap setia mendengarkan keluh kesahku. Kadang aku berkhayal jika kamu dapat berbicara dan terbang apa yang akan kamu katakan? Apa yang kamu lakukan? Atau kah kamu memarahiku karena aku terlalu lemah? Atau kamu akan memelukku hingga aku kuat bertahan? Dan apakah kamu akan terbang ke rumahnya dan memberitau apa yang terjadi kepadamu tadi malam.
Lebah.. Seandainya waktu itu kamu tidak menjadi milikku mungkin aku akan bingung bagaimana caranya menumpahkan semua rasa ini. Karena apa? Aku terlalu menutupi perasaan aku yang sesungguhnya kepada mama dan sahabat-sahabatku. Karena aku yakin mereka sudah terlalu lelah untuk mendengar keluh kesahku terutama tentang dia. Dan aku tak mau menambah beban mereka hanya untuk mendengar aku menangis tersedu-sedu. Cuma kamu lebah, cuma kamu yang mengerti aku; sebelum ia pergi.
Lebah terima kasih..
Aku akan menjagamu, selalu
Dari: perempuan cengeng yang selalu dipanggilnya bee. Sama seperti aku memanggilmu...
**ps: ini foto lebah aka bee :)
Comments
Post a Comment