INDAH HANACO
GagasMedia, 2013
350 Halaman
Rp. 54.000,- (Gramedia)**
** Gratis dari Arisan Buku Gagasmedia & Bukune
Blurb
Kau datang bagai penyihir cinta, yang menjadi penawar luka hatiku.
Setelah mencecap sakit ini, kupikir aku tak akan pernah lagi jatuh cinta. Tapi, kau adalah magnet paling magis, yang membuatku terpaku pada pesonamu. Pengkhianatan yang melukai hati, tiba-tiba seperti tak lagi terasa. Itu berawal sejak kau hadir dalam duniaku. Memberikan kehangatan, menawarkan kebahagiaan. Dan membuatku yakin, bahwa kau datang untuk melengkapi hatiku.
Aku mencintaimu… mungkinkah kau cinta sejatiku?
***
Run To You bercerita mengenai Jena seorang wanita cantik yang telah menjalin hubungan selama 5 tahun bersama kekasihnya, Ernest. Namun dalam waktu hubungan yang cukup lama Jena telah mengalami banyak pengkhianatan dari Ernest. Sang sahabat Vivit pun telah memperingati Jena untuk mengakhiri hubungannya. Tapi Jena tetap egois dan merasa bahwa Ernest tidak serius melakukan pengkhianatan dalam bentuk perselingkuhan itu. Sampai suatu ketika Jena melihat dengan mata kepalanya sendiri Ernest telah berselingkuh dengan dua wanita sekaligus. Jena hancur. Tetapi, ada sepasang mata yang telah mengamatinya dari jauh. Sepasang mata yang merasakan bahwa ia telah jatuh cinta dan ingin membuat Jena merasa aman dan nyaman. Melvin. Ia bertekad untuk membuat Jena jatuh cinta dan menghapus semua ingatannya tentang dikhianati.
***
Ini pertemuan pertama Klub Buku Aurora. Kami adalah klub buku yang terpilih dalam Arisan Buku GagasMedia & Bukune periode ke-2. Pada bulan Januari, Klub buku Aurora keluar sebagai pemenang arisan dan mendapatkan buku Run To You karangan Indah Hanaco.
Ini nih snapshoot pas kami saat sedang berdiskusi mengenai buku Run To You. Ps: produk yang terkena kamera bukan maksud dari promosi ._.v hehe
Arra lagi ngasih argumen kenapa dia ngga terlalu suka sama penjabaran di dalam cerita |
Ruri sama Arra lagi adu pendapat tentang melvin nih :p |
Ruri lagi nyari quotes yang menarik di buku Run To You |
Ini aku (Bebby) Lagi ngebuka sesi diskusi pertama :p |
Serius amat :P |
Ya kurang lebih seperti itulah situasi saat kita melakukan pertemuan untuk mendiskusikan buku ini. Dan terima kasih untuk Alvi sang fotografer dadakan yang telah mengabadikan pertemuan pertama kami :p.
Setelah melakukan pertemuan pada siang hari tadi, kami sepakat dalam beberapa poin yang terdapat pada buku ini. Diantaranya adalah:
- Cover buku ini tidak terlalu mendukung dengan apa yang diceritakan. Kami sepakat bahwa cover ini seharusnya dapat lebih menarik lagi.
- Prolog yang terdapat pada novel ini sangat menarik. Sehingga kita sebagai pembaca tertarik untuk membaca halaman selanjutnya. Kata-kata yang terdapat pada awal bab dan judul bab pun sangatlah menarik dan berkaitan dengan apa yang diceritakan pada bab tersebut.
** Contoh kata-kata yang terdapat pada awal bab
"Biarkan Saja Tiada Kata Antara Kita" (Judul Bab 3)
Tak mengapa jika kita hanya berdiam
Tak mengapa walau kita cuma salin menatap
Keheningan justru memberi banyak makna
Antara dua sanubari yang saling merasa asing
Dengan begitu, kita punya seribu bahasa
Dalam hening yang bergema
(hal 33. bab 3)
Mengapa kamu tiba-tiba menyentuhkan jemarimu
Di sekujur kesepianku?
Menciptakan gemuruh yang memeluk tubuhku
Sungguh, aku gentar
Oleh perasaan asing yang tak seharusnya mencengkram
Karena kamu mungkin hanya sebuah wajah kelam
Yang akan memberiku luka lagi
(Hal. 113 Bab 7)
- Dalam novel ini, kak Indah memberikan sentuhan cerita tentang hubungan lama yang tidak sehat. Sama seperti novel sebelumnya yang berjudul Meragu. Dalam novel ini diceritakan Jena dan Ernest yang sudah menjalin hubungan tidak sehat selama 5 tahun. Sedangkan dalam novel meragu, kak Indah menceritakan tentang kedua tokoh yang sudah menjalin hubungan selama 10 tahun lamanya namun tidak ada niat untuk melangkah kedepan. Dan kami sangat menyukai cerita yang dihadirkan dalam sudut pandang orang ke-3 ini.
Namun Aku dan Arra berpendapat bahwa penjabaran dalam buku ini tidak terlalu rapih. Terkadang saling tumpang tindih sehingga membuat aku dan Arra bingung ketika membaca. Berbeda dengan aku dan Arra, Ruri dan Nilam mengaku bahwa ia sangat menikmati penjabaran pada buku ini.
- Karakter yang disajikan dalam buku ini sangatlah kuat. Kita semua setuju kalau karakter Melvin sangatlah lelaki idaman. Dimana ia sangat pantang menyerah saat meyakinkan Jena. Sedangkan karakter Jena yang sangat egois, manja dan bodoh karena cintanya yang besar kepada Ernest.
- Ada salah satu adegan pada akhir cerita yang kita pilih sebagai adegan yang paling sweet dan paling menarik pada buku ini. Aku tidak ingin menceritakannya karena takut spoiler hihi. Yang jelas disitu terlihat bagaimana karakter Melvin sangatlah lelaki idaman para wanita. Aaaa melvin :3
- Di buku ini pun terdapat beberapa quotes yang menarik untuk dipetik. Salah satunya adalah:
"Waktu hanya menumbuhkan luka bukan mengobatinya." (Hal. Hal. 64)
Dan dari semua poin yang kami dapat, kami sepakat untuk memberikan 3 bintang untuk novel ini :D
Comments
Post a Comment