Skip to main content

Tiga Belas. Terakhir

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-13

Setelah penantian selama 28 hari akhirnya kita memecahkan tembok itu. Dan aku yang mencoba untuk memberanikan diri menembus tembok besar itu.

Hei ternyata kita hanya munafik untuk tidak mengakuinya. Ternyata kita saling merasa kehlilangan dan merindu. Ternyata kita terlalu egois dan naif tentang perasaan kita sendiri. Hei bagaimana jika aku tidak berani untuk menerobos tembok itu sendirian? Aku tidak ingin menerkanya.

Terima kasih karena ternyata aku tidak memikirkan sendirian. Terima kauh karena nyatanya aku pun tak merindu sendiri.  Terima kasih karena pada akhirnya kita saling merasa kehilangan. Terima kasih karena engkau telah kembali.....

Teruntuk kamu yang tidak akan membaca surat ini. Aku berharap kita tak pernah melakukan hal bodoh seperti kemarin lagi. Aku harap ini adalah tembok terakhir yang kita buat dan kita runtuhkan. Aku harap tidak adalagi emosi sesaat yang dapat memisahkan kita lagi. Semoga tidak ada ketakutan berujung egois yang menghampiri kita (lagi). Semoga....

Sebenarya masih ada hari-hari berikutnya dalam proyek menulis surat ini. Tapi mungkin ini adalah surat terakhir untukmu. Karena aku tak ingin menuliskannya lagi. Karena aku lelah untuk menulis. Bukan! bukan kamu tak teristimewa lagi tapi aku hanya ingin mengucapkan semua perasaanku secara lisan kepadamu. Tanpa melalui surat yang tidak akan pernah kamu baca. Tanpa rindu yang tak berujung pertemuan. Tanpa airmata yang menetes tak berhulu. Tanpa kenaifan dan keegoisan diri. Tanpa adalagi kata benci diantara kita.

Aku hanya ingin mengucapkannya secara nyata kepadamu. Bukan melalui rangkaian kata yang tak pernah kamu baca :)

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Review: Novel Melbourne;Rewind

Winna Efendi Gagasmedia, 2013 328 Halaman Rp. 52.000,- Blurb Pembaca tersayang, Kehangatan Melbourne membawa siapa pun untuk bahagia. Winna Efendi menceritakan potongan cerita cinta dari Benua Australia, semanis karya-karya sebelumnya: Ai, Refrain, Unforgettable, Remember When, dan Truth or Dare. Seperti kali ini, Winna menulis tentang masa lalu, jatuh cinta, dan kehilangan. Max dan Laura dulu pernah saling jatuh cinta, bertemu lagi dalam satu celah waktu. Cerita Max dan Laura pun bergulir di sebuah bar terpencil di daerah West Melbourne. Keduanya bertanya-tanya tentang perasaan satu sama lain. Bermain-main dengan keputusan, kenangan, dan kesempatan. Mempertaruhkan hati di atas harapan yang sebenarnya kurang pasti. Setiap tempat punya cerita. Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari Melbourne bersama pilihan lagu-lagu kenangan Max dan Laura. Enjoy the journey, EDITOR *** Akhirnya selesai juga baca novel ini. Sudah lama aku in

Review: Novel Andai Kau Tahu

Dahlian Gagasmedia, 2013 366 Halaman Rp. 50.000 Blurb Pengakuannya membuatku merona. Dalam sesaat aku terpaku memandangnya... seolah ia hanya imaji belaka. Bahwa semua ini hanya mimpi di suatu malam. Seolah tak mengerti kejengahanku, kejujuran demi kejujuran meluncur keluar dari bibirnya. Tentang pujian tulusnya akan maknaku di hidupnya. Tentang harapannya akan diriku yang hadir di hidupnya selamanya. Aku belum cukup mengenalnya. Aku tak pernah memikirkannya. Jadi, bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya, bahwa perasaanku dan perasaannya tidak berada di garis yang sama? *** Andai Kau Tahu bercerita tentang Tania seorang perempuan cantik berumur 21 tahun yang harus menerima perjodohan dari ayahnya. Ayahnya menjodohkan Tania dengan anak sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter karena ayahnya ingin mewariskan rumah sakit miliknya ke orang yang benar dan merupakan suami dari Tanis. Tania yang menolak perjodohan itu pun melarikan diri dari rumahnya menuj