Skip to main content

Teruntuk Mata dan Hatiku

#30HariMenulisSuratCinta Hari ke-3

Teruntuk: Mata dan Hati

Ini lebih dari surat cinta pada umumnya. Lebih dari sekadar ucapan terima kasih. Dan melebihi permintaan maaf yang tak bisa kuhentikan.

Kepada mata dan hati.
Terima kasih karena engkau masih setia menemaniku. Menemani setiap langkahku yang entah sampai kapan berpijak pada bumi ini. Terima kasih karena engkau telah memberikan aku kesempatan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang indah di muka bumi ini.

Tuhan sungguh kuasa. Ia menciptakan engkau berdua untuk melengkapiku. Aku tak tau apa yang terjadi jika aku tak memeliki engkau. Mungkin aku hanyalah aku yang hitam dan gelap. Dan aku mungkin takkan pernah melihat dia yang begitu sempurna untukku.

Maafkan aku, karena aku kamu sering bekerja keras untuk mengeluarkan butiran bening yang tak habis itu. Maafkan aku. Karenaku badanmu bisa menjadi besar dari ukuran sesungguhnya. Karenaku kamu dapat melihat yang tak seharusnya kamu lihat. Dan tidak dapat beristirahat lebih lama. Hanya untuk berjuang keras menghasilkan bulir air yang sangat berharga itu.

Maafkan aku karena aku hanya bisa menyakitimu. Membuatmu terluka untuk kesekian kalinya. Maafkan aku, karenaku kamu tak lagi dapat merasakan kebahagiaan yang seharusnya kamu dapatkan. Maafkan karenaku kamu dapat merasakan apa yang seharusnya tak kamu rasakan. Mendapat luka yang tiada henti-hentinya.

Maafkan aku. Karena aku terlalu merepotkan. Terlalu egois untuk diriku sendiri. Terlalu memaksakan kehendak. Terlalu munafik untuk menyuruhmu;hati tak membuka pintumu yang sebenarnya tak terkunci itu. Maafkan aku.....

Maafkan jika aku terlalu hina untuk membuatmu luka dan membuat kamu;mata bekerja lebih keras dari biasanya.
Maafkan....

Sampaikan juga maafku kepada butiran bening yang tak pernah habis. Yang selalu membuatku lega saat mengeluarkannya. Yang selalu menemaniku dikala aku merasa penat.

Tertanda: Pusat saraf beranak pikiran. Penyebab sakitmu....

Comments

Popular posts from this blog

Review Novel Klise

GHIYAT AESNA Zettu, 2013 236 Halaman Blurb Pernahkah kau berharap? Pernahkah kau bermimpi? Sederhana saja, semua karena cinta. Tapi, apa perasaan kau jika cinta itu sendiri yang menghancurkan semua harapan dan mimpimu yang tekah dibangun sejak lama. Terjebak dalam labirin dan sulit mencari jalan keluar. Lalu, pernahkah kau bimbang? Sederhana saja, ketika kau melewati sebuah jalan dan menemui persimpangan, kau mungkin bingung memilih jalan yang mana. Bagaimana kalau kedua jalan itu adalah percintaan dan persahabatan? Tak semudah yang kau pikirkan. Sebagian besar, cinta itu membuatmu bahagia, tapi sebagian lainnya membuatmu sulit. Bahkan sangat-sangat sulit. Kali ini cerita yang kau cari, mungkin tentang betapa rumitnya sebuah cinta. Maka, kau telah menemukannya. *** Klise bercerita tentang Toper seorang anak lelaki brokenhome yang diharuskan untuk pindah ke Singapura oleh ayahnya. Toper dipidahkan ke Singapura untuk melanjutkan pe

Review: Novel Melbourne;Rewind

Winna Efendi Gagasmedia, 2013 328 Halaman Rp. 52.000,- Blurb Pembaca tersayang, Kehangatan Melbourne membawa siapa pun untuk bahagia. Winna Efendi menceritakan potongan cerita cinta dari Benua Australia, semanis karya-karya sebelumnya: Ai, Refrain, Unforgettable, Remember When, dan Truth or Dare. Seperti kali ini, Winna menulis tentang masa lalu, jatuh cinta, dan kehilangan. Max dan Laura dulu pernah saling jatuh cinta, bertemu lagi dalam satu celah waktu. Cerita Max dan Laura pun bergulir di sebuah bar terpencil di daerah West Melbourne. Keduanya bertanya-tanya tentang perasaan satu sama lain. Bermain-main dengan keputusan, kenangan, dan kesempatan. Mempertaruhkan hati di atas harapan yang sebenarnya kurang pasti. Setiap tempat punya cerita. Dan bersama surat ini, kami kirimkan cerita dari Melbourne bersama pilihan lagu-lagu kenangan Max dan Laura. Enjoy the journey, EDITOR *** Akhirnya selesai juga baca novel ini. Sudah lama aku in

Review: Novel Andai Kau Tahu

Dahlian Gagasmedia, 2013 366 Halaman Rp. 50.000 Blurb Pengakuannya membuatku merona. Dalam sesaat aku terpaku memandangnya... seolah ia hanya imaji belaka. Bahwa semua ini hanya mimpi di suatu malam. Seolah tak mengerti kejengahanku, kejujuran demi kejujuran meluncur keluar dari bibirnya. Tentang pujian tulusnya akan maknaku di hidupnya. Tentang harapannya akan diriku yang hadir di hidupnya selamanya. Aku belum cukup mengenalnya. Aku tak pernah memikirkannya. Jadi, bagaimana caraku mengatakan yang sebenarnya, bahwa perasaanku dan perasaannya tidak berada di garis yang sama? *** Andai Kau Tahu bercerita tentang Tania seorang perempuan cantik berumur 21 tahun yang harus menerima perjodohan dari ayahnya. Ayahnya menjodohkan Tania dengan anak sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter karena ayahnya ingin mewariskan rumah sakit miliknya ke orang yang benar dan merupakan suami dari Tanis. Tania yang menolak perjodohan itu pun melarikan diri dari rumahnya menuj